Sambiloto (Andrographis paniculata) terkenal karena rasanya yang pahit, tetapi khasiatnya sangat manis untuk mengatasi stres oksidatif penyebab kecemasan. Menurut riset Universitas Padjadjaran (Unpad), andrografolid dalam sambiloto bekerja sebagai adaptogen yang membantu tubuh beradaptasi terhadap tekanan psikologis.
Kamu bisa merebus 5-7 daun sambiloto kering dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Saring dan minum selagi hangat. Karena rasanya sangat pahit, Kamu bisa menambahkan madu secukupnya.
6. Lavender
Meskipun bukan asli Indonesia, lavender (Lavandula angustifolia) sudah banyak dibudidayakan di daerah sejuk seperti Lembang dan Dieng. Penelitian dari Universitas Diponegoro (Undip) menunjukkan bahwa menghirup aroma lavender selama 15 menit dapat menurunkan tingkat kecemasan hingga 45%.
Gunakan minyak esensial lavender dengan diffuser sebelum tidur, atau tambahkan beberapa tetes ke dalam air mandi hangat. Kamu juga bisa menanam lavender di pot dan menghirup aromanya langsung saat merasa stres.
7. Kencur
Kencur (Kaempferia galanga) sering ditemukan dalam jamu tradisional. Fakta menarik dari Universitas Brawijaya (UB) mengungkap bahwa kencur mengandung etil p-metoksisinamat, senyawa yang berfungsi mirip obat anxiolytic (anti-kecemasan).
Haluskan 2 rimpang kencur, lalu peras dan saring airnya. Campur dengan 1 sendok makan madu dan 100 ml air hangat. Minum ramuan ini 2 kali sehari, terutama saat Kamu merasa overwhelmed dengan pekerjaan atau masalah pribadi.
Kombinasi Herbal dan Gaya Hidup untuk Hasil Maksimal
Baca Juga: 5 Kualitas Pasangan yang Wajib Dicari Jika Kamu Punya Anxiety, Ini Penjelasan Ahli
Selain mengonsumsi herbal di atas, Kamu perlu mengimbanginya dengan gaya hidup sehat. Olahraga teratur, tidur cukup, dan meditasi akan memperkuat efek herbal dalam mengelola stres. Penelitian dari Universitas Hasanuddin (Unhas) membuktikan bahwa kombinasi herbal dan yoga mampu mengurangi gejala kecemasan 60% lebih efektif dibandingkan obat konvensional.
Mengapa Memilih Herbal Dibanding Obat Kimia?
Obat kimia seperti benzodiazepin memang cepat bekerja, tetapi berisiko menyebabkan ketergantungan dan efek samping seperti pusing dan gangguan memori. Herbal, di sisi lain, bekerja secara holistik dengan minim efek samping.
Data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan bahwa 80% masyarakat Indonesia lebih memilih herbal untuk masalah kesehatan mental karena alasan keamanan.
Kembali ke Alam untuk Ketenangan Pikiran
Stres dan kecemasan adalah bagian dari hidup, tetapi Kamu tidak harus bergantung pada obat kimia untuk mengatasinya. Tujuh herbal Indonesia di atas telah teruji secara ilmiah oleh perguruan tinggi ternama dan bisa menjadi solusi alami.
Berita Terkait
-
7 Obat Herbal untuk Pembesaran Prostat yang Terbukti Efektif
-
7 Obat Herbal untuk Stamina Pria yang Terbukti Ampuh
-
Mengenal Fangirling Sebagai Coping Mechanism untuk Bertahan Hidup
-
Viral Beli Emas usai Lebaran: Kecemasan Kolektif Tanpa Solusi?
-
Post-Holiday Blues Hantui Setelah Lebaran? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan