Latihan Fisik Mulai dari Tanah Air
Ibadah haji memerlukan stamina yang prima, karena prosesi seperti tawaf, sa’i, dan berjalan di kawasan Tanah Suci menguras tenaga.
Oleh karena itu, jamaah dianjurkan untuk melakukan latihan fisik secara rutin sejak di Indonesia.
Latihan fisik seperti berjalan kaki atau aktivitas ringan lainnya dapat membantu tubuh beradaptasi dan mengurangi kelelahan saat berada di Mekah dan Madinah.
"Jika tidak kuat, jangan dipaksakan. Di Tanah Suci terdapat alat bantu seperti kursi roda atau skuter. Yang terpenting adalah prioritaskan keselamatan," tegas dr. Anna.
Gizi dan Hidrasi
Musim haji tahun ini diperkirakan akan berlangsung dalam suhu yang sangat panas, bahkan mencapai 50 derajat Celsius.
Karena itu, hidrasi yang cukup dan pola makan seimbang sangat penting untuk menjaga stamina dan kesehatan.
Selain air zam-zam yang biasa dikonsumsi, disarankan untuk meminum air mineral biasa secara teratur dan menghindari makanan tinggi gula atau gorengan, terutama bagi pasien diabetes.
Baca Juga: Rezeki Ruben Onsu: Baru Mualaf Langsung Naik Haji tanpa Antre, Berapa Biayanya?
"Penting untuk memegang prinsip 3J: Jadwal, Jenis, dan Jumlah makanan. Hindari godaan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis yang banyak tersedia di sana. Sebagai gantinya, pilihlah buah, sayur, dan karbohidrat kompleks seperti kentang atau jagung yang lebih aman untuk kesehatan," papar dr. Anna.
Sebagai tindakan pencegahan, setiap jamaah haji disarankan untuk membawa tas kecil yang berisi obat-obatan pribadi, suplemen, serta alat kesehatan dasar seperti tensimeter portable atau alat cek gula darah.
Jika terjadi gejala seperti pusing, keringat dingin, sesak napas, atau berkunang-kunang, jamaah diminta untuk segera mencari bantuan medis.
"Obat pribadi sangat membantu, baik untuk diri sendiri maupun membantu sesama jamaah. Jangan tunggu kondisi memburuk. Segera ambil tindakan," pesan dr. Anna.
Vaksinasi Meningitis: Syarat Wajib Menuju Tanah Suci
Vaksinasi meningitis merupakan syarat wajib bagi setiap calon jamaah haji untuk mencegah penularan penyakit di wilayah dengan kepadatan tinggi dan beragamnya orang dari berbagai belahan dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan