Suara.com - Hari Raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban dan melimpahnya hidangan berbahan dasar daging, terutama daging kambing dan sapi.
Meski kaya rasa dan menggugah selera, konsumsi daging berlebihan saat hari raya dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki risiko kolesterol dan tekanan darah tinggi.
Agar tetap dapat menikmati momen kebersamaan dan sajian khas Idul Adha tanpa mengorbankan kesehatan, penting bagi masyarakat untuk memahami batas aman konsumsi dan cara pengolahan daging yang sehat.
Dokter Gizi Dr. dr. Luciana Sutanto, MS, SpGK. Subsp.PK menyampaikan bahwa takaran saji yang tepat dalam mengonsumsi daging kambing saat Idul Adha adalah 50 hingga 150 gram per potong per kali makan, tergantung tinggi dan berat badan seseorang.
Ia menjelaskan bahwa konsumsi berlebihan dapat memicu lonjakan kolesterol dan tekanan darah.
"Konsumsi daging kambing sekali makan tanpa lauk lain, hanya dianjurkan 50 sampai 150 gram, tergantung tinggi dan berat badan," kata Luciana dikutip dari ANTARA di Jakarta, Jumat 23 Mei 2025.
Dokter yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Kemayoran itu menegaskan bahwa daging kambing yang dikonsumsi dalam jumlah besar memang berisiko memicu kolesterol.
Hal ini perlu menjadi perhatian saat masyarakat mulai menyiapkan menu-menu olahan daging khas hari raya, seperti sate, gulai, dan tongseng.
Luciana juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam menggunakan bahan tambahan seperti santan, karena dapat memperburuk profil lipid dalam darah.
Baca Juga: 40 PP Idul Adha 2025 Kekinian, Download Gratis di Sini untuk Meriahkan Lebaran Haji
"Memakan santan kebanyakan memicu kolesterol, meskipun tidak mengandung kolesterol. Lemak dapat diubah menjadi kolesterol oleh tubuh," ujarnya.
Untuk itu, ia menyarankan agar konsumsi daging tetap dibatasi meski diolah dalam berbagai bentuk menu.
Selain itu, menu olahan daging sebaiknya disandingkan dengan sumber karbohidrat seperti nasi atau kentang, serta tetap mengandung sayur dan buah-buahan.
Beberapa pilihan buah dan sayur yang direkomendasikan Luciana antara lain bayam, semangka, dan jeruk yang kaya akan serat dan mineral.
Kandungan nutrisi dalam sayur dan buah dapat membantu menyeimbangkan konsumsi lemak dan protein dari daging.
Sementara itu, Ahli Gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Fitri Hudayani, menambahkan bahwa daging kambing merupakan sumber protein dan lemak dengan kandungan gizi per 40 gram mencapai 75 kkal energi, 7 gram protein dan 5 gram lemak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan