Suara.com - Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menyediakan layanan kesehatan yang merata, berkualitas, dan berkelanjutan. Di sejumlah wilayah, akses terhadap fasilitas medis masih terbatas, terutama bagi populasi di daerah terpencil.
Sementara itu, beban penyakit seperti kanker terus meningkat, namun kapasitas pengobatan dan teknologi belum sepenuhnya menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Salah satu langkah konkret dalam menjawab tantangan tersebut tampak dalam kunjungan delegasi Swedia ke Siloam Hospitals Group, dipimpin langsung oleh Menteri Kesehatan Swedia, Acko Ankarberg Johansson.
Kunjungan ini merupakan bagian dari Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP), dan menandai momen penting dalam diplomasi kesehatan bilateral.
Jaringan rumah sakit tersebut menjadi satu-satunya penyedia layanan kesehatan swasta di Indonesia yang dikunjungi dalam rangkaian SISP Healthcare Conference & Symposium 2025. Ini menegaskan peran strategis institusi tersebut dalam menjawab kebutuhan akan layanan yang inovatif dan inklusif.
Salah satu fasilitas unggulan mereka, MRCCC Siloam Hospitals, menjadi pusat perhatian delegasi. Fasilitas seperti Radiotherapy and Cyclotron Center dan Breast Cancer Center Alliance memperlihatkan bagaimana teknologi canggih dapat diterapkan secara efektif di Indonesia. Delegasi Swedia berdialog langsung dengan tim medis, bertukar gagasan, dan membuka peluang kerja sama di bidang onkologi, teknologi medis, hingga pelatihan profesional.
Menjangkau Wilayah Terpencil, Mewujudkan Keberlanjutan
CEO Siloam Hospitals Group Caroline Riady menekankan bahwa pendekatan lembaganya berangkat dari dua pilar utama aksesibilitas dan keberlanjutan.
“Perluasan akses kami lakukan dari klinik di Papua hingga rumah sakit di wilayah kecil yang sering kali kurang terlayani. Di sisi lain, kami juga menghadirkan teknologi klinis canggih di pusat-pusat unggulan seperti MRCCC,” jelasnya.
Baca Juga: Membentuk Pemimpin Perempuan Berkelanjutan: Inisiatif Global Wardah dan Al Mujadilah
Masalah ketimpangan akses inilah yang coba dijawab Siloam melalui ekspansi terencana dan model layanan hybrid antara pusat unggulan dan klinik wilayah. Kerja sama dengan Swedia dinilai dapat mempercepat solusi, terutama lewat pemanfaatan teknologi, data, serta pelatihan tenaga medis di wilayah terpencil.
Transformasi Lewat Pendekatan Multidisiplin
Delegasi Swedia melihat potensi besar dalam kemitraan multidisiplin—baik melalui uji klinis bersama, pencatatan data kanker, hingga pengembangan teknologi kesehatan digital. Semua ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mendorong layanan kesehatan yang lebih personal, berbasis data, dan kolaboratif lintas sektor.
Kerja sama ini juga sejalan dengan semangat Siloam Oncology Summit (SOS) 2025, yang mempromosikan pendekatan ilmiah berbasis tim dan inovasi terintegrasi dalam penanganan kanker.
Upaya jaringan rumah sakit ini juga diarahkan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam memperluas akses layanan kesehatan yang adil dan berkualitas. Caroline menyatakan bahwa institusinya siap berkolaborasi secara global untuk memperkuat layanan kesehatan Indonesia.
“Kunjungan ini menunjukkan kesiapan kami untuk berkolaborasi secara global. Kerja sama erat dengan Swedia akan secara signifikan memperkuat kapasitas kami dalam memberikan solusi layanan kesehatan yang inklusif dan siap menghadapi masa depan,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia