Suara.com - Penyakit ginjal kronis stadium akhir menjadi tantangan serius dalam sistem kesehatan Indonesia. Ribuan pasien setiap tahunnya menggantungkan hidup pada mesin dialisis.
Seperti diketahui, prosedur itu melelahkan, mahal, dan tak jarang membatasi kualitas hidup penderitanya. Ketika ginjal gagal berfungsi, bukan hanya tubuh yang merasakan dampaknya, tetapi juga psikis, produktivitas, serta kehidupan sosial pasien.
Di tengah krisis ini, transplantasi ginjal muncul sebagai titik terang. Lebih dari sekadar prosedur medis, transplantasi menjadi bentuk nyata dari “kesempatan kedua” bagi pasien untuk kembali hidup aktif, sehat, dan mandiri.
Namun, tak banyak ruang yang tersedia untuk mempertemukan suara pasien, edukasi medis, dan kolaborasi lintas sektor dalam satu forum terbuka dan penuh empati.
Melihat kebutuhan tersebut, Siloam Hospitals ASRI, pusat layanan unggulan transplantasi ginjal di Indonesia, bekerja sama dengan Siloam Hospitals Surabaya menggelar acara Kidney Transplantation Patient Gathering bertajuk “Real Stories, Real Recovery: The Power of a Second Chance”. Acara ini diselenggarakan pada Sabtu, 21 Juni 2025 di Hotel Sheraton Surabaya dan menjadi momentum penting untuk membangun narasi kolektif tentang harapan dan pemulihan.
Acara ini tidak hanya mempertemukan para pasien pasca-transplantasi ginjal—khususnya yang berdomisili di Jawa Timur—dengan tim medis yang menangani mereka, tetapi juga membuka ruang bagi edukasi publik, dialog terbuka, dan penguatan jaringan antara rumah sakit, dokter perujuk, mitra asuransi, dan komunitas kesehatan lokal.
“Transplantasi ginjal bukan sekadar prosedur medis. Ini adalah titik balik yang memungkinkan pasien kembali menjalani kehidupan yang aktif, mandiri, dan produktif tanpa ketergantungan pada mesin dialisis,” ungkap Prof. Dr. dr. Endang Susalit, Sp.PD-KGH, FINASIM, Ketua Tim Transplantasi Ginjal Siloam ASRI.
Sejak 2017, Siloam Hospitals ASRI telah melaksanakan lebih dari 450 prosedur transplantasi ginjal. dr. Grace Frelita, Medical Managing Director Siloam Hospital Group, menyampaikan bahwa hasilnya sangat menjanjikan.
“Kami mencatat tingkat kelangsungan hidup pasien satu tahun sebesar 97,2% dan tingkat keberfungsian ginjal pascatransplantasi mencapai 98,3%. Angka ini mencerminkan dedikasi tinggi, kolaborasi lintas disiplin, serta keunggulan kompetensi klinis yang dimiliki oleh tim transplantasi ginjal di Siloam,” jelasnya.
Baca Juga: Diabetes Hingga Gagal Ginjal Intai Generasi Muda, Ini Pentingya Lakukan Cek Kesehatan Rutin
Selain menyelamatkan nyawa, transplantasi ginjal juga membawa dampak sistemik terhadap efisiensi pembiayaan kesehatan nasional.
“Transplantasi ginjal tidak hanya menawarkan harapan baru, tetapi juga secara nyata menurunkan beban pembiayaan sistem kesehatan nasional yang tinggi akibat terapi dialisis jangka panjang,” ujar Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U(K), Ketua Tim Urologi Transplantasi Ginjal Siloam ASRI.
Sesi paling emosional dalam acara ini adalah ketika para pasien membagikan kisah nyata pemulihan mereka. Salah satunya adalah Leonardus Wolfe, penerima transplantasi ginjal asal Surabaya.
“Dulu saya merasa hidup saya berhenti. Tapi setelah transplantasi, saya mendapatkan kesempatan kedua. Bisa bekerja kembali, dan punya energi untuk menikmati hidup, itu semua tak ternilai,” tuturnya.
Tak hanya menyentuh sisi personal, kegiatan ini juga mengedepankan aspek edukasi. dr. Nunuk Mardiana, Sp.PD-KGH menekankan pentingnya kesadaran dini terhadap penyakit ginjal dan pengambilan keputusan medis yang tepat.
“Melalui forum ini, kami berharap peserta mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang bahaya gagal ginjal yang sering datang tanpa gejala awal, pentingnya gaya hidup sehat, serta berbagai pilihan terapi, mulai dari cuci darah, peritoneal dialisis, hingga transplantasi ginjal,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental