Health / Konsultasi
Senin, 27 Oktober 2025 | 19:05 WIB
Ilustrasi gym. (Freepik)
Baca 10 detik
  • Tren kebugaran personal berbasis data makin populer.
  • Gym kini hadirkan AI & ekosistem terintegrasi, sesuaikan latihan dengan data tubuh, efisienkan olahraga.

Pakar psyche-soma dan pendiri Pause & Play, Prisca Andjani, menekankan pentingnya keseimbangan antara tubuh dan pikiran. “Tubuh dan pikiran itu satu kesatuan. Emosi yang tidak terekspresikan bisa menetap di tubuh,” katanya. Ia menyebut, banyak orang berolahraga untuk memperkuat fisik, namun lupa bahwa kesehatan emosional juga menentukan daya tahan tubuh.

Prisca menilai kolaborasi antara pusat kebugaran dan terapis mental seperti dirinya dapat membantu individu menemukan potensi terbaiknya. “Kita perlu ruang jeda yang aman untuk kembali mendengar tubuh sendiri,” ujarnya.

5. Gaya Hidup dan Akses Publik

Sementara itu, aktor sekaligus Brand Ambassador Technogym, Yoshi Sudarso, melihat kebugaran sebagai bagian dari gaya hidup modern yang seharusnya mudah diakses. “Saya sudah nge-gym sejak 20 tahun lalu, tapi saat pertama tinggal di Jakarta pada 2017, sulit sekali mencari gym yang nyaman. Padahal ini kebutuhan dasar,” tuturnya.

Ia berharap dukungan pemerintah terhadap industri kebugaran bisa meningkat agar lebih banyak masyarakat menjadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari, bukan sekadar tren sementara.

Load More