Health / Men
Minggu, 02 November 2025 | 15:01 WIB
dr. Geraldo Laurus, Sp. And dokter spesialis andrologi Bocah Indonesia. (Suara.com/Annisa Deli)
Baca 10 detik
  • Infertilitas pria masih sering diabaikan, padahal sekitar 30 persen kasus kesuburan dipengaruhi oleh kondisi pada pria, seperti varikokel atau faktor genetik.
  • Pemeriksaan sperma sejak dini bisa membantu deteksi masalah lebih cepat dan menentukan terapi yang tepat.
  • Kini, teknologi fertilitas terus berkembang — dari evaluasi sperma hingga seleksi embrio tanpa biopsi — untuk meningkatkan peluang kehamilan bagi para pejuang dua garis.

Bocah Indonesia kini menjadi salah satu pionir klinik fertilitas di Tanah Air dengan sederet inovasi IVF yang terus berkembang.

Salah satu terobosan yang diungkap di BFW 2025 adalah teknologi seleksi embrio tanpa biopsi, yaitu EMBRACE Test, serta PRP Therapy untuk meningkatkan kualitas rahim dan sel telur pada wanita.

Dua inovasi ini terbukti meningkatkan peluang kehamilan dan memberi harapan baru bagi pasangan yang sudah lama berjuang dengan program bayi tabung.

Bocah Fertility Week 2025 juga menyoroti pentingnya dukungan mental dan emosional selama proses promil. Menurut dr. Raka, masih banyak pria yang merasa pemeriksaan sperma itu “memalukan” atau “menurunkan harga diri”.

“Padahal pemeriksaan sperma itu bagian dari proses. Sama pentingnya dengan pemeriksaan pada istri. Justru kalau dilakukan lebih cepat, kita bisa ambil langkah tepat lebih awal,” tegasnya.

Melalui kombinasi antara edukasi, teknologi, dan empati, Bocah Indonesia ingin memastikan bahwa setiap pasangan punya peluang yang sama untuk mewujudkan impian menjadi orang tua.

“Kami di sini untuk memastikan setiap langkah menuju garis dua itu berarti,” tutup dr. Cynthia Agnes Susanto, Spesialis Obgyn Bocah Indonesia.

(Bahan: Annisa Deli Indriyanti)

Baca Juga: Plastik Ancam Kesuburan Wanita, Bisa Ganggu Hormon dan Turunkan Kualitas Sel Telur!

Load More