- Anak perlu berkemah agar tak selalu main gadget!
- Aktivitas ini melatih fisik, sosial, kepercayaan diri, cinta alam, dan syukur.
Suara.com - Di tengah era digital, anak-anak kian jarang lepas dari layar gawai. Rutinitas sekolah, hiburan, hingga interaksi sosial kini banyak berlangsung di ruang virtual. Padahal, keseimbangan tumbuh kembang anak tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan akademik, tetapi juga pengalaman langsung di alam terbuka yang melatih ketangguhan, empati, dan rasa syukur.
Salah satu cara sederhana namun berdampak besar adalah mengajak anak berkemah. Camping bukan sekadar liburan atau hiburan akhir pekan tapi juga investasi karakter dan kesehatan jangka panjang. Berikut lima alasan mengapa aktivitas ini penting bagi anak-anak.
1. Menguatkan Ketahanan Fisik
Berada di alam terbuka membantu anak terbiasa dengan udara segar dan aktivitas fisik. Penelitian Dr. Thomas Tallman menunjukkan bahwa anak yang sering terpapar udara luar justru memiliki sistem imun lebih kuat. Saat camping, tubuh mereka belajar beradaptasi: berjalan, mendaki, beraktivitas tanpa pendingin ruangan, hingga mengatur pola tidur alami.
2. Melatih Keterampilan Sosial
Camping memutus rutinitas sehari-hari yang serba teratur dan membuka ruang untuk interaksi alami. Anak bertemu teman baru, belajar bekerja sama membangun tenda, memasak bersama, atau bermain permainan kelompok. Semua pengalaman itu menumbuhkan empati, kemampuan komunikasi, dan semangat kebersamaan.
3. Menumbuhkan Kepercayaan Diri
Lingkungan alam yang baru dan menantang sering kali memunculkan rasa ingin tahu. Anak-anak yang pemalu cenderung lebih berani bertanya, mencoba, dan memimpin dalam situasi yang menyenangkan. Melalui pengalaman ini, mereka belajar bahwa keberanian bukan berarti tanpa takut, melainkan berani mencoba meski ada ketidakpastian.
4. Menanamkan Cinta terhadap Alam
Baca Juga: Komitmen Hamish Daud Usai Sepakat Cerai dari Raisa, Janji Tak Akan Lari dari Tanggung Jawab
Interaksi langsung dengan alam membuat anak memahami pentingnya menjaga lingkungan. Mereka melihat bagaimana air, tanah, dan hutan saling bergantung satu sama lain. Anak-anak yang sering berkemah cenderung tumbuh menjadi pribadi yang lebih sadar terhadap isu lingkungan dan menghargai keindahan serta keseimbangan alam.
Bernyanyi di sekitar api unggun, menatap langit malam penuh bintang, atau berjalan pagi di tengah kabut—momen-momen sederhana ini melekat kuat dalam ingatan anak. Bukan sekadar kesenangan sesaat, tapi kenangan yang membentuk rasa syukur dan kehangatan batin hingga dewasa.
5. Lebih Dekat dengan Alam, Lebih Dekat dengan Kemanusiaan
Nilai-nilai itu pula yang ingin dihadirkan oleh Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) melalui kegiatan Camping Ceria ke-5 di Kaliandra Camp Ground, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Berbeda dari kegiatan santunan konvensional, acara ini mengajak 150 anak yatim dan piatu dari Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Malang menikmati dua hari penuh aktivitas edukatif dan spiritual di alam terbuka.
Kegiatan ini melibatkan banyak pihak dan komunitas, dari relawan, organisasi sosial, hingga komunitas off-road, yang bersama-sama menghadirkan kebahagiaan. Lewat bermain, belajar, dan berinteraksi di alam, anak-anak tak hanya mendapatkan pengalaman baru, tetapi juga pelajaran berharga tentang kemandirian dan rasa syukur.
Camping mungkin tampak sederhana, tetapi di baliknya tersimpan pelajaran besar. Ia mengajarkan bahwa kebahagiaan bisa tumbuh dari kesederhanaan, dari napas udara pagi, dari tawa bersama di bawah langit terbuka.
Berita Terkait
-
Berkeliaran di Kantin SD Tiap Pagi, ASN Predator Seks Anak Cabuli 5 Siswa di NTB, Begini Modusnya!
-
Apa Beda Gelar Hamengku Buwono, Paku Alam, Paku Buwono, dan Mangkunegara? Ini Penjelasannya
-
Fakta Baru Kasus Terapis Anak Tewas di Pasar Minggu, Korban Pakai Identitas Kakaknya buat Kerja
-
Demi Anak, Hamish Daud Ingin Tetap Berhubungan Baik dengan Raisa
-
Cerai Na Daehoon dan Jule Resmi Terdaftar, Hanya Tuntut Hak Asuh Anak?
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!