Suara.com - Gibran Rakabuming Raka menanggapi ihwal potensi dirinya menjadi calon wakil presiden, menyusul adanya gugatan batas minimal capres dan cawapres diturunkan menjadi usia 35 tahun.
Jawaban itu disampaikan saat Gibran hadir dalam acara talk show di Kopi Darat Nasional atau Kopdarnas yang digelar Partai Solidaritas Indonesian (PSI) di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam.
Gibran menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan Juru Bicara DPP PSI Helmy Yahya yang bertindak sebagai moderator diskusi. Diketahui, selain Gibran hadir juga politisi PDIP lainnya, Budiman Sudjatmiko dan Yenny Wahid.
Berikut isi tanya jawab antara Helmy Yahya dan Gibran terkait peluang Gibran menjadi cawapres.
"Anda dicalonkan akan menjadi cawapres dari berbagai kemungkinan?" tanya Helmy.
"Dicalonkan siapa?" sahut Gibran.
"PSI aja sudah jelas-jelas itu?" tanya Helmy kembali.
"Umurnya belum cukup," jawab Gibran.
Helmy lantas mengingatkan bahwa batas usia capres dan cawapres saat ini sedang dalam gugatan. Diketahui PSI melalui LBH mereka turut menggugat ke Mahkamah Konstitusi.
Baca Juga: Soal Peluang jadi Cawapres, Gibran Tunggu Putusan MK hingga Khawatir Gak Ada yang Pilih
"Kan lagi diperjuangkan," kata Helmy.
"Kan belum tentu gol juga," jawab Gibran.
Helmy kemudian mempertanyakan kesiapan Gibran apabila MK memgabulkan gugatan agar batas minimal capres dan cawapres menjadi 35 tahun.
"Kalau sudah gol, oke?" tanya Helmy.
"Takutnya nanti nggak ada yang milih," jawab Gibran.
Masih di lokasi acara berlangsung, Gibran juga memberikan respons terhadap pertanyaan serupa yang diajukan awak media usai acara.
Menurut Gibran, keputusan terkait maju cawapres atau tidak nantinya masih bergantung dengan masyarakat.
"Ya tergantung warga," kata Gibran.
Gibran sendiri belum menentukan sikap, setuju atau tidak atas gugatan di MK berkaitan usia minimal capres dan cawapres menjadi 35 tahun.
"Ya kita tunggu saja keputusannya dari judicial reviewnya seperti apa," kata Gibran.
Ditanya lebih lanjut apakah siap menjadi cawapres atau tidak, Gibran tidak menjawabnya dengan lugas.
"Entar nggak ada yang milih. Mas Giring aja yang lebih cocok," kata Gibran.
"Lha kok aku," sahut Giring yang sedang mengantar Gibran masuk ke mobil.
Giring menegaskan dirinya masih berfokus menyelesaikan tugas sebagai Ketua Umum PSI.
"Aduh saya kerja dulu, selesaiin dulu jadi ketua umum," ucap Giring.
Diketahui, PSI meminta penentuan bakal calon presiden yang diusung harus mempertimbangkan fakfor calon wakil presiden yang dipilih. Permintaan ini bahkan masuk dalam salah satu rekomendasi berdasarkan hasil musyawarah dari 38 DPW PSI di seluruh Indonesia.
Rekomendasi ini juga disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dalam pidato di acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas). Hal ini ia sampaikan di hadapan Budiman Sudjatmiko, Yenny Wahid, dan Gibran Rakabuming Raka yang diundang khusus hadir di acara.
"Kami meminta penentuan bakal calon presiden dari PSI diambil dengan sangat mempertimbangkan faktor siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi. Perlu dicermati bersama-sama semua dinamika politik termasuk proses judicial review ke Mahkamah Konstitusi mengenai batas usia calon presiden dan wakil presiden yang sedang diajukan oleh LBH PSI di Mahkamah Konstitusi," bunyi rekomendasi PSI , Selasa (22/8/2023).
"Bila MK mengabulkan Uji Materi LBH PSI dan ada kandidat, anak muda berusia minimal 35 tahun yang memiliki kapasitas dan kapabilittas sebagai calon wakil presiden, maka selayaknya lah DPP PSI memberikan dukungan kepada kandidat calon wakil presiden tersebut," bunyi rekomendasi yang juga dibacakan oleh Grace.
Diketahui, gugatan JR di MK itu kuat dikaitkan untuk membuka peluang Gibran putra sulung Jokowi menjadi cawapres.
Berita Terkait
-
Soal Peluang jadi Cawapres, Gibran Tunggu Putusan MK hingga Khawatir Gak Ada yang Pilih
-
Puji Habis-habisan Putra Sulung Jokowi, PSI Sebut Gibran Conton Pemimpin Masa Depan
-
Buka Kopdarnas PSI, Giring Ganesha Kisahkan Tekad Api Desa Konoha dari Komik Naruto
-
Hadir di Kopdarnas PSI, Budiman Sudjatmiko hingga Gibran Rakabuming Digadang jadi Calon Ketum?
-
PDIP Dinilai Curi Start Kampanye, Video Gibran Cs Minta Masyarakat Pilih Ganjar Bertebaran di Medsos
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024