Suara.com - Calon Presiden nomor urut satu dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengunjungi Pondok Pesantren Modern Ar-Risalah di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, (Senin/12/2023). Dalam pertemuan dengan pimpinan pondok pesantren, tokoh agama, santri, dan guru di Pondok Pesantren Modern Ar-Risalah, Capres Anies mengungkapkan salah satu ikhtiar perubahan agar sektor pendidikan di Tanah Air mendapatkan keadilan.
“Dalam kesempatan ini kami berharap bisa mendengar aspirasi, mendengar usulan, barangkali juga pertanyaan. Tapi insya Allah kita sama-sama ikhtiarkan perubahan, termasuk di bidang pendidikan. Pendidikan ini termasuk banyak yang merasakan ketidakadilan. Swasta dan negeri. Terasa tidak bedanya? Boleh dibedakan? Boleh diteruskan? Perlunya apa? Perubahan,” terang Anies.
Menurut Anies, status swasta atau negeri, keduanya mendidik anak-anak Indonesia.
“Dan orang tua anak-anak itu sama-sama bayar pajak. Kenapa harus dibedakan? Kalau ini WNI dengan WNA, nah itu lain cerita. Karena warga negara asing punya hak yang berbeda. Kalau sama-sama warga Indonesia, kenapa harus dibedakan? Ini praktik yang sudah menahun. Sampai sudah tidak dianggap masalah,” tegasnya.
Guru swasta, ungkap Anies, diangkat oleh PPPK. Tetapi setelah diangkat harus masuk menjadi guru sekolah negeri.
“Lha bagaimana sekolah swastanya, kalau gurunya dikosongkan, pindah ke sana. Memangnya kalau dia mengajar di sekolah negeri, dia mengajar anak dari negeri mana? Kan anak-anak kita juga bukan? Ini hal sederhana, tapi saking lamanya sudah tidak dianggap masalah,” ucapnya.
Karena itu, kata Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini, sekarang kita ingin melakukan perubahan, supaya ada keadilan. “Itu ikhtiar yang hendak kita lakukan. Insya Allah dari Lubuklinggau semangat perubahannya menular ke seluruh Sumatera Selatan,” pungkas Anies.
Berita Terkait
-
Sangkal Tuduhan TGUPP ada Ordal, Jubir Timnas AMIN: Pernyataan yang Menyesatkan
-
Diminta Ngaca Soal 'Ordal', Ini Nama-nama Orang Dalam Anies di TGUPP dan BUMD DKI yang Kini Gabung Tim AMIN
-
Head to Head Fery Farhati Ganis vs Siti Atiqoh: Calon Ibu Negara, Lebih Aktif dari Iriana Jokowi?
-
Ketika Ludah Fadli Zon Jadi Saksi Perjanjian Politik Sampai Anies Jabat Gubernur DKI Jakarta
-
Capres Prabowo Subianto Berkunjung ke Museum Peta di Kota Blitar Bersama Tinton Suprapto
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024