Suara.com - Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat Hasbil Mustaqim Lubis menilai Anies Baswedan norak karena mencurigai rekayasa suara Pilpres 2024.
Lewat akun X @Hasbil_Lbs, Hasbil mengunggah tangkapan layar berita tentang Anies Baswedan yang mencurigai kaum elite berupaya merekayasa suara Pilpres 2024.
Hasbil Mustaqim Lubis menanggapi dengan mengatakan bahwa survei elektabilitas Anies Baswedan paling rendah dari hasil survei berbagai lembaga survei.
Baca juga:
Beda Kelas Anies Baswedan Tutup Alexis dan Ahok Saat Tutup Kalijodo, Lebih Ganas Mana?
Tak Seperti Capres Lain, Anies Malah Diberi Hadiah oleh Pendukung: Beda Kelas!
Menurut dia, Anies Baswedan harus menerima fakta hasil survei itu dan menjadikannya sebagai motivasi bukan malah menebar narasi soal upaya rekayasa suara Pilpres 2024.
"Pak @aniesbaswedan apapun surveinya elektabilitas anda paling bontot. Fakta ini yg harus anda terima dan dijadikan motivasi kerja keras lagi bukan malah membuat narasi seperti ini. Semakin hari anda kehilangan optimisme," kicau Hasbil.
Hasbil meminta Anies Baswedan tidak membenturkan semua pihak lewat narasi soal upaya rekayasa hasil Pilpres 2024.
Baca Juga: Iklan Videotron Anies Baswedan Diturunkan, Geisz Chalifah: Merusak Demokrasi
"Jangan lagi anda bentur2kan semua pihak, jangan norak!" tutur Hasbil.
Pernyataan Anies Baswedan soal kecurigaan upaya kaum elite merekayasa suara Pilpres 2024 dilontarkan di sela-sela kampanye di Ambon, Maluku, Senin (15/1/2024).
Anies saat itu merespons adanya permintaan dari sejumlah elite partai politik mengenai Pilpres berlangsung satu putaran.
Menurut Anies, yang berhak menentukan apakah Pilpres berlangsung satu putaran atau dua putaran adalah rakyat bukan elite.
Kalau elite yang menentukan nanti dilakukan rekayasa untuk tercapai angka yang diharapkan elite,” ungkap Anies.
“Jangan-jangan ini indikasi mau ada direkayasa, jangan sampai. Biarkan rakyat saja yang menentukan, mau mendukung siapa, mau satu putaran, mau dua putaran,” jelas dia.
Berita Terkait
-
Iklan Videotron Anies Baswedan Diturunkan, Geisz Chalifah: Merusak Demokrasi
-
Di Jawa Barat, Ekspedisi Perubahan Dapat Keluhan dari Warga Soal Sulitnya Cari Kerja
-
Videotron Anies Di-Take Down di Bekasi, Pengamat Prediksi akan Membesarkan Simpati ke Anies-Imin
-
Penampilan Ketiga Capres Semasa Muda Disorot, Netizen: Ganjar dan Anies Kayak Anak Tongkrongan
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
-
Burden Sharing Kemenkeu-BI Demi Biayai Program Prabowo
-
Skandal Domino Menteri Kehutanan: Beneran Nggak Kenal atau Tanda Hilangnya Integritas?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024