Suara.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud meminta masyarakat melaporkan jika menemukan alat peraga kampanye (APK) berupa baliho hingga spanduk mengganggu ketertiban dan cenderung membahayakan.
Hal itu disampaikan Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menanggapi adanya kasus sepasang lansia bernama Salim (68) dan istrinya OON (61), menjadi korban kecelakaan tunggal akibat APK yang berada di pinggir jembatan layang Mampang, Jakarta Selatan.
Arsjad mengatakan, bahwa pihak Ganjar-Mahfud sama sekali tak punya intensi untuk membahayakan masyarakat dan mengganggu dalam memasang APK.
"Yang tadi itu kami sudah dalam proses melakukan monitoring untuk mengenai hal apa yang memang menjadi mengganggu kepada publik karena kita tidak punya intensi melakukan hal tersebut. Jadi kami sudah melakukan dan nantinya bilamana ada mohon juga dilaporkan," kata Arsjad di Jakarta, dikutip Kamis (18/1/2024).
Baca Juga:
Fakta Masjid Ibu Anies Baswedan di Sorong, Dibangun di Atas Darah Pejuang Palestina
Makin Panas! Timnas AMIN Minta Gus Ipul Mundur Dari PBNU
SAH! Arsul Sani Resmi Dilantik Jokowi Sebagai Hakim Konstitusi
Ia mengaku, pihaknya juga akan meninjau ulang soal pemasangan APK di ruang-ruang publik.
"Nanti kami juga melakukan itu, mereview semuanya seluruh daerah untuk memastikan tidak mengganggu publik," ungkapnya.
Lebih lanjut, Arsjad mengatakan, pihaknya sangat sadar jika kontestasi Pemilu 2024 ini bukan hanya milik Ganjar-Mahfud tapi juga pesta demokrasi rakyat Indonesia.
"Karena ini bukan hanya untuk kita, karena selalu mas Ganjar mengatakan bahwa ini bukan untuk kemenangan Mas Ganjar atau Prof Mahfud, tapi untuk kemenangan rakyat Indonesia," terangnya.
Sebelumnya, suami istri lansia bernama Salim (68) dan istrinya OON (61), menjadi korban kecelakaan tunggal akibat alat peraga kampanye yang berada di pinggir jembatan Mampang, Jakarta Selatan. Keduanya harus menjalani perawatan akibat luka yang mereka alami.
Terkait itu, Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus mengambil langkah tegas. Karena selain menggangu keindahan kota, APK di tahun politik ini ternyata telah membahayakan nyawa pengendara.
“Pemda DKI melalui Satpol PP, bersama Bawaslu DKI, didampingi KPUD dan perwakilan Parpol dan Kepolisian bersama-sama harus menertibkan seluruh APK yang dinilai membahayakan keselamatan umum, dan tidak berada di tempat yang telah diatur,” kata Nirwono, saat dikonfirmasi, Rabu (17/1/2024).
Bila perlu, kata dia, PJ Gubenur Heru Budi Hartono terjun langsung melakukan penertiban agar tidak ada lagi korban luka atau jiwa akibat permasalahan APK di tahun politik saat ini.
“Bila perlu Pj Gubernur DKI memimpin langsung penertiban APK tersebut untuk mencegah terjadinya jatuh korban lagi,” ungkapnya.
Pera pemilik APK baik partai politik (parpol) atau calon legislatif (caleg), kata Nirwono, harus bertanggung jawab apabila baliho atau bendera partai miliknya menjadi penyebab jatuhnya korban.
“Jika tidak ada ketegasan dari pihak terkait, masyarakat atau korban dapat menuntut pihak-pihak terkait kepada pemilik APK yang menyebabkan terjadinya jatuh korban tersebut untuk bertanggungjawab,” ungkapnya.
Tag
Berita Terkait
-
Respons Cak Imin saat Dapat Banyak Laporan Kades Dikriminalisasi Berbau Pemberantasan Korupsi
-
Gibran Mesti Waspada, Cak Imin Siap Obok-obok Program Jokowi Soal Food Estate Di Debat Cawapres
-
Geram TGB Soal Narasi Pilpres Satu Putaran Untuk Hemat Uang Negara: Tidak Proporsional, Anggarannya Sudah Siapkan
-
Nasib Nahas Pemotor di Jakut, Tewas Tertabrak Kontainer Lalu Dompet dan HP Dijarah OTK
-
Nah Gitu Dong! Debat Boleh Panas, Prabowo Dan Anies Akhirnya Salaman Di Panggung Antikorupsi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024