Suara.com - Indonesian Corruption Watch (ICW) dan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengumpulkan sejumlah permasalahan dalam proses penyelenggaraan Pemilu 2024. Salah satu hal yang disoroti adalah buruknya akses publik untuk mengetahui proses penghitungan suara.
KPU RI dinilai telah gagal dalam memberikan informasi penghitungan suara melalui situs Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
"Portal informasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang tidak layah diakses oleh publik," kata Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Egi Primayogha dalam konferensi pers di kantor KontraS, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024).
Berdasarkan hasil temuan ICW dan KontraS, terdapat selisih suara Pilpres 2024 dalam jumlah besar yang disebabkan kerusakan Sirekap.
"Jumlah suara dalam formulir C1 yang diunggah melalui Sirekap berubah dan melonjak sehingga tidak mencerminkan perolehan suara yang asli," tutur Edi.
Edi mengatakan ICW dan KontraS menemukan adanya selisih suara antara C1 dan Sirekap pada 14 Februari-19 Februari di 339 TPS sebanyak 230.286 suara. Walhasil, ketiga pasang capres-cawapres mendapatkan suara yang lebih besar setelah formulir C1 diunggah ke situs Sirekap.
Pasangan Anies Baswedan-Muhaiamin Iskandar mendapatkan selisih suara 28,52 persen dengan jumlah 65.682. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh selisih suara 47,70 persen dengan jumlah 109.839.
Sementara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat selisih suara 23,78 persen dengan jumlah 54.765.
Lebih lanjut, Edi menilai Sirekap telah gagal menyediakan informasi yang akurat. Akibatnya, isu kecurangan Pemilu 2024 meluas.
Baca Juga: Koalisi Sipil Tuding Rezim Jokowi Sengaja Bajak Pemilu 2024 Untuk Muluskan 3 Agenda Ini
"Kendati Sirekap tidak dijadikan acuan untuk penghitungan suara, cacatnya Sirekap menunjukkan kegagalan KPU dalam menyediakan informasi publik," jelas Egi.
KPU Tak Transparan
Sebelumnya, ICW menuding KPU RI tidak transparan terkait anggaran Sirekap. Padahal, transparansi itu dianggap penting bagi ICW di tengah kisruhnya permasalahan Sirekap di Pemilu 2024.
"Kalau KPU semangatnya keterbukaan dan transparansi, anggaran sekecil apa pun harusnya dipublikasikan, tidak ditutup-tutupi, apalagi untuk permasalahan yang tengah menjadi perbincangan di tengah publik yang besar," kata Peneliti ICW, Egi Primayogha di kantor KPU, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2024).
"Publik sudah menduga ada kecurangan, ada kekisruhan akibat Sirekap, tapi KPU tidak memberikan informasi terkait itu. Itu kan ironis sebetulnya," tambah dia.
Egi menegaskan KPU mesti terbuka kepada publik mengenai pengadaan hingga anggaran Sirekap. Terlebih, dengan banyaknya permasalahan Sirekap saat ini.
Berita Terkait
-
Koalisi Sipil Tuding Rezim Jokowi Sengaja Bajak Pemilu 2024 Untuk Muluskan 3 Agenda Ini
-
Desakan Hak Angket Agar DPR Usut Kecurangan Pemilu Dinilai Salah Alamat, Begini Kata Pakar
-
KPU Bantah Temuan Komnas HAM Soal Tak Ada Surat Suara Braile Untuk Pemilih Tuna Netra
-
Geger Isu Suara Pemilu Dimakan Leak, Begini Kata KPU
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024