Suara.com - Ada suasana yang berbeda di pasar-pasar tradisional di kota Yogyakarta, Kamis (4/12/2014) ini. Pedagang pasar tradisional di Kota Yogyakarta kompak memulai tradisi baru, yakni mengenakan pakaian tradisional setiap hari Kamis Pahing. Pedagang perempuan mengenakan kain dan kebaya, sedangkan pedagang laki-laki mengenakan beskap saat melayani para pembeli.
"Penggunaan pakaian tradisional oleh pedagang di pasar tradisional ini merupakan bagian dari upaya untuk melestarikan budaya sekaligus sebagai implementasi keistimewaan Yogyakarta," kata Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Maryustion Tonang di Yogyakarta, Kamis (4/12/2014).
Menurut dia, penggunaan pakaian tradisional oleh pedagang di pasar tradisional bisa dikembangkan sebagai sebuah ciri khas pasar tradisional di Kota Yogyakarta sekaligus mendukung pencapaian visi, yaitu pasar tradisional sebagai pusat ekonomi, pariwisata, dan edukasi.
Maryustion mengatakan meskipun penggunaan pakaian tradisional tersebut baru sebatas imbauan, hampir 90 persen pedagang sudah mengenakan. "Pedagang tampaknya tidak keberatan dan mereka terlihat senang mengenakan pakaian tradisional ini," katanya.
Berpakaian tradisional setiap Kamis Pahing dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama seluruh pedagang 31 pasar tradisional di Yogyakarta. Komitmen itu dideklarasikan pada 3 November silam.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah mengeluarkan surat keputusan mengenai penggunaan pakaian tradisional khas Yogyakarta sebagai pakaian dinas untuk seluruh karyawan setiap Kamis Pahing.
Sri Sudiyati, Ketua Paguyuban Sido Rahayu yang menaungi pedagang Pasar Talok mengatakan penggunaan pakaian tradisional untuk pedagang di pasar tradisional sudah disampaikan melalui surat edaran Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta.
"Pedagang tidak keberatan karena kami sudah terbiasa menggunakan pakaian ini di berbagai kegiatan yang digelar pasar, seperti sarsehan atau saat pentas campur sari," katanya.
Seorang pedagang di Pasar Talok Indrawati mengaku tidak merasa kerepotan meskipun harus menggunakan pakaian tradisional saat berdagang.
"Tidak repot sama sekali karena pakaian yang digunakan sudah dimodifikasi sehingga tetap praktis dan nyaman saat digunakan. Untuk bawahannya, saya tidak menggunakan kain yang harus dilipat sendiri tetapi kain yang sudah dijahit sehingga praktis," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Perempuan dan Segenggam Cita-cita: Kisah Lahirnya Gadis dan Penatu
-
Kios Buku di Tengah Wisata Edukasi: Sudut Yang Hampir Terlupakan
-
Bikin Fans Terpana! Momen Ji Chang Wook Jadi Mas-Mas Jogja
-
Di Balik Film Gadis dan Penatu: dari Ide Hingga Layar Festival
-
Pameran Pangastho Aji: Merawat Nilai Luhur dari Keraton Yogyakarta
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
5 Opsi Earphone untuk Lari: Waterproof dan Ringan Dipakai, Harga Mulai Rp 40 Ribuan
-
Download Logo Hari Santri 2025 Versi PNG hingga JPG, Klik Link Berikut
-
3 Zodiak Akan Merasakan Kebahagiaan Mulai 15 Oktober 2025
-
5 Sepatu Lari Adidas Terbaik yang Empuk, Lembut, dan Nyaman
-
Oven Bau? Jangan Panik! Rahasia Dapur Hilangkan Bau Tak Sedap dengan Bahan Alami
-
AI Makin Dekat dengan Kehidupan Sehari-Hari, Tapi Bagaimana dengan Keamanannya?
-
6 Shio Paling Beruntung Besok Rabu 15 Oktober 2025
-
Dari Prabowo dan Trump, Menilik Makna Pose Jempol Tak Sekadar Gaya Bapak-Bapak?
-
5 Pilihan Sunscreen yang Bagus untuk Usia 30-an, Lindungi Kulit dari Penuaan Dini
-
Bolehkah Santri Ngecor Bangunan? Ini Kata Menteri Agama Nasaruddin Umar