Gedung Putih, Washington D.C [shutterstock]
Gedung Putih untuk pertama kalinya dalam sejarah membuka toilet untuk kelompok gender netral. Kebijakan itu dinilai sebagai langkah simbolik Presiden Barack Obama untuk menghormati hak-hak komunitas homoseksual, biseksual, dan transgender (HBT) di lingkungan kerja.
Juru bicara Gedung Putih, Jeff Tiller, mengatakan toilet "untuk semua kelompok gender" itu tersedia di kompleks Eisenhower Executive Office Building, fasilitas yang biasa dijadikan tempat rapat para pegawai kepresidenan dan dekat dengan kantor Obama di West Wing.
Itu adalah kebijakan teranyar Obama untuk mendukung kelompok HBT. Sebelumnya, pada Rabu (8/4/2015), Obama mengeluarkan perintah untuk agar semua perusahaan yang menjalin hubungan bisnis dengan lembaga pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan yang mendiskriminasi karyawan HBT.
"Gedung Putih mempersilahkan pegawai dan tamu untuk menggunakan toilet sesuai dengan identitas gender mereka masing-masing," kata Tiller.
Obama sendiri dikenal sebagai presiden AS yang gigih memperjuaangkan hak-hak komunitas HBT. Ia mendukung pernikahan sesama jenis dan menggunakan kata "transgender" dalam dokumen resmi pemerintah. (Reuters)
Juru bicara Gedung Putih, Jeff Tiller, mengatakan toilet "untuk semua kelompok gender" itu tersedia di kompleks Eisenhower Executive Office Building, fasilitas yang biasa dijadikan tempat rapat para pegawai kepresidenan dan dekat dengan kantor Obama di West Wing.
Itu adalah kebijakan teranyar Obama untuk mendukung kelompok HBT. Sebelumnya, pada Rabu (8/4/2015), Obama mengeluarkan perintah untuk agar semua perusahaan yang menjalin hubungan bisnis dengan lembaga pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan yang mendiskriminasi karyawan HBT.
"Gedung Putih mempersilahkan pegawai dan tamu untuk menggunakan toilet sesuai dengan identitas gender mereka masing-masing," kata Tiller.
Obama sendiri dikenal sebagai presiden AS yang gigih memperjuaangkan hak-hak komunitas HBT. Ia mendukung pernikahan sesama jenis dan menggunakan kata "transgender" dalam dokumen resmi pemerintah. (Reuters)
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
5 Keunggulan Gelar Bachelor of Science Honours Milik Gibran Rakabuming Raka
-
Mengenal Apa Itu Radioaktif Cesium 137 di Cikande dan Bahayanya Jika Terpapar
-
Berkeliling Ponpes Al Khoziny: Tiang Ajaib dan Desain Bangunan Disorot Sebelum Ambruk
-
8 Potret Rumah Vadel Badjideh, Kini Divonis 9 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
-
7 Jas Hujan Bahan PVC Anti Rembes Terbaik, Harga Mulai 70 Ribuan!
-
Profil Lidya Pratiwi alias Maria Eleanor, Artis Eks Napi yang Banting Setir Jadi YouTuber
-
Tetap Bugar Meski Sibuk, Ini 6 Tips Olahraga Sederhana
-
Apakah Karyawan Kena PHK Dapat BSU 2025? Simak Ketentuannya
-
Berapa Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny Sidoarjo? Gedung Ambruk, Diduga Tak Punya IMB
-
Divonis 9 Tahun Penjara, Hukuman Vadel Badjideh Dibandingkan dengan Pembunuh Bocah di Kaltim