Agustinus Wibowo lahir di Lumajang, Jawa Timur, tahun 1981 sebagai anak sulung dari pasangan Chandra Wibowo dan Widyawati. Lulus dari SMU 2 Lumajang ia sempat kuliah di Jurusan Informatika Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), sebelum akhirnya memutuskan pindah kuliah ke Fakultas Komputer Universitas Tshinghua, Beijing.
Sejak kecil Agus sudah diramal bakal berkelana ke negeri-negeri jauh. Bahkan saat ditanya tentang cita-citanya, Agus kecil menjawab ingin jadi turis. Sebuah cita-cita yang mungkin kontras dengan seorang anak yang dibesarkan sebagai anak rumahan. Agus mengaku saat masih kecil, ia lebih senang menghabiskan waktunya di kamar membaca buku. Tapi dari buku-buku yang dibacanya itu, Agus memupuk mimpinya untuk keliling dunia.
”Saya berubah dari seorang kutu buku menjadi seorang musafir yang tahan banting. Perjalanan mengajarkan saya tentang warna-warni hidup, ragam budaya dan manusia. Perjalanan juga membuka mata saya bahwa dunia tak seindah yang kita bayangkan," ujarnya.
Perjalanan juga menempanya menjadi seseorang yang yang penuh rasa syukur. Ia belajar untuk tidak mengeluh dan belajar untuk selalu bersyukur atas segala hal diterimanya dan dihadapinya setiap hari.
Semua perubahan bermula pada tahun 2002. Saat seorang temannya di Tsinghua menantangnya untuk ”backpacking” ke Mongolia. Kebetulan pada saat yang sama, ia terinspirasi oleh seorang teman lainnya, yang pernah keliling Asia Tenggara sendirian selama enam bulan.
Ia takjub mendengar cerita sang kawan bahwa selama perjalanan ia bertahan hidup dan berkomunikasi menggunakan 'bahasa tarzan' karena sama sekali tidak bisa bahasa Inggris, apalagi bahasa negara-negara ASEAN.
”Waktu itu saya begitu terpesona oleh cerita petualangan teman Jepang saya ini. Petualangan yang berani dan penuh tantangan. Saya jadi bertanya sendiri, kapan saya bisa begitu? Maka ketika ada teman yang mengajak saya pergi ke Mongolia saya langsung mengiyakan,” kisahnya.
Sejak saat itu, Agus tak pernah bisa menghentikan langkahnya. Semakin sering ia travelling sebagai backpaker, semakin dalam keingintahuannya tentang hal-hal baru di dunia ini.
"Tidak hanya sebagai penonton, tapi terlibat sepenuhnya dengan seluruh pengalaman perjumpaan dengan masyarakat dan kebudayaannya. Dunia ini tidak seluas daun kelor. Ada banyak kehidupan lain di luar sana dan ada banyak kebajikan yang kita tidak pernah tahu sebelumnya,” jelas Agus yang karena perjalanannya telah menguasai bahasa Hindi, Urdu, Farsi, Rusia, Tajik, Kirghiz, Uzbek, Turki, Armenia, dan Georgia. Ia juga fasih bahasa Inggris, Mandarin, Indonesia dan tentu saja bahasa Jawa.
Namun sebagai pengelana, banyak kisah tak enak juga menjadi temannya. Ia berulangkali ditangkap polisi, dicopet, dirampok atau jatuh sakit dan kelaparan di tengah perjalanan. Tapi semua itu tak menyurutkan langkah Agus. Ia berhasil bangkit dan melewati beberapa 'kematian' yang membuatnya lebih menghargai hidup. Ya itulah kisah Agus sebagai pengelana.
Berita Terkait
-
Estimasi Biaya Liburan ke Raja Ampat Seminggu ala Backpacker
-
Keluh-kesah Mahasiswa Indonesia Kuliah di Mesir dalam Novel Haji Backpacker
-
Lekat: Sosok Tisa TS yang Sukses Bikin Baper Masyarakat Indonesia dengan Karyanya
-
Mahir IT, 56 Siswa Asal Indonesia Backpacker Keliling 20 Negara
-
Umrah Backpacker, Kenapa Kemenang Melarang?
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terpopuler: Melongok Biodata KH Anwar Manshur, Konflik Jennifer Coppen Jadi Sorotan
-
Eau de Parfum Tahan Berapa Jam? Ini 5 Rekomendasinya yang Wangi dan Awet
-
Meneladani Pemikiran dan Warisan Bustanil Arifin: Pendidikan sebagai Jalan Membangun Bangsa
-
5 Opsi Earphone untuk Lari: Waterproof dan Ringan Dipakai, Harga Mulai Rp 40 Ribuan
-
Download Logo Hari Santri 2025 Versi PNG hingga JPG, Klik Link Berikut
-
3 Zodiak Akan Merasakan Kebahagiaan Mulai 15 Oktober 2025
-
5 Sepatu Lari Adidas Terbaik yang Empuk, Lembut, dan Nyaman
-
Oven Bau? Jangan Panik! Rahasia Dapur Hilangkan Bau Tak Sedap dengan Bahan Alami
-
AI Makin Dekat dengan Kehidupan Sehari-Hari, Tapi Bagaimana dengan Keamanannya?
-
6 Shio Paling Beruntung Besok Rabu 15 Oktober 2025