Suara.com - Nama Sutopo Purwo Nugroho mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat. Tapi ketika bencana melanda wilayah Indonesia, ia akan menjadi sosok utama dan paling dicari oleh para pewarta.
Sutopo atau yang akrab disapa awak media, Pak Topo, adalah Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Tugas utama Pak Topo adalah mengabarkan berita tentang masalah kebencanaan yang benar dan akurat pada wartawan untuk kemudian diberitakan kepada masyarakat.
Kini, nama Pak Topo makin sering dibicarakan setelah ia mulai terbuka tentang penyakit yang tengah dideritanya.
Pada pertengahan Januari 2018 lalu, Pak Topo didiagnosis menderita kanker paru. Bercerita kepasa Suara.com, ia sudah mulai merasakan nyeri di punggung dari tiga-empat tahun lalu.
"Saat Gunung Agung sedang meletus, saya merasa nyeri di sini (punggung) dan curiga kalau itu jantung, tapi hasil pemeriksaan tidak ada masalah," terang lelaki lulusan Fakultas Geografi UGM tersebut.
Pak Topo lalu berinisiatif melakukan pemeriksaan lanjutan termasuk memeriksa organ lambung dan paru-parunya. Hasil mengejutkan datang ketika diketahui bahwa paru-paru lelaki berusia 48 tahun tersebut penuh dengan sel kanker.
Ia mengaku kaget. Apalagi bila ditilik ke belakang, dirinya tak memiliki sejarah merokok, gaya hidup tak baik, atau silsilah keluarga dengan masalah serupa.
Sutopo tak ambil waktu lama untuk mencari second opinion. Ia pergi ke sebuah rumah sakit di Malaysia atas arahan kerabatnya.
Baca Juga: Sembari Operasi di RSPAD, Sutopo Informasikan Longsor Brebes
"Di sana dokter tetap bilang bahwa ini kanker stadium empat. Dan kanker tidak bisa disembuhkan, paling hanya melakukan kemo atau radiasi," tambah Sutopo.
Di Malaysia, dokter sempat memprediksi jika usia Sutopo hanya tinggal satu hingga tiga tahun lagi. Meski terkejut, Sutopo mengaku tak ingin berlarut-larut dengan kesedihan dan memilih fokus berobat sambil terus bekerja.
"Saya selalu ambil positifnya. Ini bisa jadi kesempatan saya untuk bertobat dan banyak ibadah. Masih ada waktu. Segala ikhtiar saya jalani baik secara medis maupun alternatif."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
7 Rekomendasi Sepatu Running Anak Lokal: Murah Kualitas Juara, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
5 Bedak Padat Wardah untuk Usia 30 Tahun ke Atas, Kulit Flawless Bebas Cakey
-
5 Cushion untuk Usia 50 Tahun yang Ramah Garis Penuaan
-
Anak Muda Indonesia Ini Tawarkan Model Bisnis Berbasis Kepercayaan dan Data
-
5 Shio Paling Beruntung dan Berlimpah Rezeki Besok 18 November 2025, Termasuk Kamu?
-
10 Bedak Padat untuk Tutupi Garis Penuaan Usia 50 Tahun ke Atas
-
Daftar Universitas dengan Jurusan IT Terbaik di Indonesia, PTN dan PTS
-
Dorongan Implementasi Bangunan Hijau untuk Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia