Suara.com - Survei yang dilakukan oleh Yayasan Plan International Indonesia pada 1398 anak perempuan berusia 15 sampai 17 tahun, menemukan fakta bahwa 64 persen responden mengaku tidak aman karena tindakan dan pelecehan seksual di fasilitas publik.
Parahnya, 29,1 persen responden menyatakan pernah menyaksikan kejadian pelecehan seksual di fasilitas publik. Dari persentase itu, sebanyak 47,3 persen mengaku pernah menyaksikan pelecehan seksual di fasilitas publik lebih dari 5 kali.
Untuk mencegah pelecehan seksual di ruang publik, Hendra Syahputra selaku Kepala Bidang Infrastruktur Pelayaran Rakyat, Kemenko Bidang Kemaritiman mengatakan tampaknya perlu menerapkan tombol darurat di ruang publik. Tombol ini bisa digunakan untuk melaporkan kasus pelecehan hingga kekerasan seksual yang dialami kaum hawa.
"Mungkin perlu ada tombol emergency untuk mempercepat reaksi menanggulangi hal-hal yang urgent seperti kekerasan seksual. Menurut saya perlu ada tombol emergency di beberapa tempat," ujar Hendra di sela-sela peringatan Hari Anak Perempuan Internasional di Stasiun Gambir, Sabtu (13/10/2018).
Hendra menambahkan, pemerintah sebelumnya juga telah meningkatkan pelayanan demi mewujudkan keamanan dan kenyamanan yang merata terutama bagi kaum hawa. Dari sektor transportasi misalnya, sudah ada gerbong khusus perempuan di commuter line dan area khusus perempuan di transjakarta. Ia berharap hal ini bisa diikuti dengan program-program lainnya sehingga dapat menjadikan Indonesia sebagai kota yang ramah perempuan.
"Mungkin salah satunya masalah stasiun atau terminal sebagai fasilitas penunjang sarana dan prasarana infrastruktur transportasi agar penerangan kalau bisa harus cukup kemudian juga kalau perlu dipasang beberapa CCTV supaya bisa terpantau kejadian yang kurang baik atau mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," tambah dia.
Dalam kesempatan yang sama Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan lnternational Indonesia, mengatakan, untuk menampung ide-ide dari seluruh anak perempun Indonesia demi menjadikan Indonesia sebagai negara yang ramah anak perempuan, pihaknya menghelat kegiatan 'Sehari Jadi Pemimpi. Kegiatan ini dihelat untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak perempuan agar setara dengan anak laki-laki.
"Sudah saatnya anak-anak perempuan menjadi bagian di tiap pengambilan keputusan dalam kebijakan publik,“ tandasnya.
Bagaimana menurut Anda, perlukah menerapkan tombol darurat di ruang publik?
Baca Juga: 12 Anak Perempuan Indonesia Ambil Alih Jabatan Pemimpin Sehari
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Bikin Kulit Glowing Itu Nggak Susah, Cukup Lakukan 3 Kebiasaan Sederhana Ini!
-
Empat Kunci, Satu Pintu: Merayakan Persaudaraan Lintas Iman dan Keberagaman
-
Tradisi Bertemu Inovasi: Ritual Kecantikan Modern dari Filosofi Teh Bangsawan
-
Berapa Harga Bening Skincare? Bisnis Sukses dr. Oky Pratama hingga Punya Rumah Mewah
-
Ngaku Pernah Insecure, Ayu Dewi & Pevita Pearce Ungkap Rahasia Kecantikan Paripurna di ZAP Fest 2025
-
5 Parfum Pria dengan Aroma Kalem: Wangi Awet dan Cocok untuk Berbagai Acara
-
5 Rekomendasi Skincare Set Travel Size yang Praktis Dibawa Bepergian, Gak Ribet!
-
AQUA Bohong Soal Sumber Air? Klarifikasi Danone Sebut Air Akuifer Bikin Publik Makin Ragu
-
7 Krim Malam Mengandung Vitamin E untuk Usia 50 Tahun ke Atas agar Wajah Awet Muda
-
Siapa Ayah Na Daehoon? Setia Dampingi Putranya, Ternyata Punya Jabatan Mentereng