Suara.com - Sejumlah penghargaan diraih Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Terbaru, ia mendapat gelar Distinguished Honorary Fellow atau gelar insinyur kehormatan dari ASEAN Federation of Engineer Organization (AFEO).
Penghargaan ini diberikan dalam Conference of ASEAN Federation of Engineering Organizations (CAFEO) ke-36 di Singapura.
Keberhasilannya ini tak terlepas dari peran orang tua yang sangat mempengaruhi perjalanan hidupnya. Ia juga banyak menyerap filosofi hidup dari sang ibunda. Dari ibunya pula Arief tumbuh menjadi sosok yang tekun dan sederhana.
Lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, 2 April 1961, Arief merupakan anak dari pasangan H.Said Suhadi dan Hj. Siti Badriya. Sang ayah berprofesi sebagai pedagang sementara ibunda merupakan ibu rumah tangga yang aktif di organisasi keagamaan.
Berkat ketekunannya belajar di sekolah menengah, ia berhasil masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) pada usia 18 tahun. Di kampus ini, ia berhasil menggondol gelar insinyur dari jurusan Teknik Elektro ITB dengan hasil sangat memuaskan.
Prestasi itu yang membuatnya dilirik banyak perusahaan. Tidak sulit baginya untuk masuk Telkom, perusahaan besar pelat merah bidang telekomunikasi. Ia kemudian memulai karirnya pada 1986 saat usianya 25 tahun.
Di perusahaan tersebut, Arief berhasil menyabet gelar karyawan terbaik. Ganjarannya, ia mendapatkan program beasiswa Master Telematika di Surrey University, Inggris.
Sepulangnya dari Inggris, kemampuan Arief Yahya makin terasah. Berbagai jabatan diraihnya mulai dari Kepala Kantor Daerah Telekomunikasi (kandatel), Kepala Divisi Regional (Kadivre), Direktur Enterprise dan Wholesale Telkom Indonesia, hingga menjadi nomor satu dengan jabatan Direktur Utama PT Telkom periode 2012-2017.
Deretan penghargaan juga disabetnya di antaranya The Best Kandatel (Kantor Daerah Telekomunikasi), kemudian pemasaran telepon terbaik Telkom Jakarta, Kepala Divisi Regional (Kadivre) Terbaik The Best Sponsor Telkom Kalimantan. Kadivre Terbaik, Penghargaan Management War Room terbaik 2003. Selain itu juga The Best Jalur Komando Award, Panglima Daerah VI Kalimantan, Divre Terbaik, Rocky of The Year 2003, Untuk Management Flexi, Divre VI Kalimantan.
Baca Juga: Genjot Kedatangan Wisman, Kemenpar Resmikan Kantor di Singapura
Arief juga masuk dalam daftar ”25 Business Future Leader”, Economic Challenge Award 2012 kategori Industri Telekomunikasi dan sebagai The CEO BUMN Inovatif Terbaik 2012. Ia juga penerima Satyalencana Pembangunan atas keberhasilan dalam peningkatan pelayanan prima di Kalimantan dan Jawa Timur.
Ia sendiri punya filosofi yang mengenai keberhasilannya itu. “Pilih orangnya dulu, kemudian katakan keinginanmu,” katanya mengutip Jim Collins dalam buku Good to Great.
Buku itu menyebutkan terdapat dua proses besar untuk menggulirkan perubahan di dalam organisasi yang hebat (disebut organisasi Good to Great).
Proses pertama adalah build up yang terdiri dari Level 5 Leadership, First Who then What, dan Confront the Brutal Facts. Proses kedua adalah breakthrough yang terdiri dari: Hedgehog Concept, Culture of Discipline, dan Technology Accelerators.
“Khusus mengenai First Who then What, banyak pemimpin yang lebih memilih pendekatan First What then Who. Mereka seringkali terjebak. Mereka sering mengatakan tetapkan visi, misi, dan strategi, baru kemudian dipilih orang-orangnya,” katanya.
Menurutnya, jika mengambil pilihan itu artinya sebuah institusi masih menjalankan Kepemimpinan Level 4 (Level 4 Leadership). Untuk mencapai Kepemimpinan Level 5 (Level 5 Leadership) kita akan memilih First Who then What.
Berita Terkait
-
Mahfud MD Sebut Soeharto Bisa Jadi Pahlawan Nasional Tanpa Perlu Diseleksi: Apa Acuannya?
-
Ngobrol Santai Bareng Para Duta Besar, Menpar Bicara Peningkatan Turis dan Kualitas Pariwisata
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Soal Isu Mandi Pakai Air Galon, Menpar Widiyanti Tegas: Hanya Kabar Miring!
-
Heboh Menteri Pariwisata Dituduh Minta Mandi Air Galon, Ini Klarifikasi Lengkapnya
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Dari Hobi Jadi Profesi: Cara Wonder Voice of Indonesia Cetak Talenta Voice Over Profesional
-
Catat, Ini 7 Titik Tubuh yang Perlu Disemprot Parfum agar Wangi Seharian
-
Specs Coanda vs Ortuseight Hyperblast 2.0, Duel Sepatu Lari Lokal Rekomendasi Dokter Tirta
-
Kalender Jawa 28 Oktober 2025 Selasa Pon: Mengungkap Sifat dan Peruntungan Weton Lainnya
-
5 Cushion Minim Oksidasi dan Cocok untuk Kulit Berminyak, Bye-Bye Wajah Kusam!
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Pendidikan Humaniora Digital: Menjaga Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan di Era Modern
-
7 Matcha Powder Terbaik untuk Bikin Latte di Rumah: Rasa Lezat, Lebih Hemat
-
Terinspirasi dari Ruang Ganti Atlet Tenis, Lacoste Ubah Runway Jadi Panggung Atletik yang Elegan
-
Biodata dan Agama Rinaldi Nurpratama, Kakak Raisa Punya Karier Mentereng