Suara.com - Teh tak cuma identik sebagai minuman dari Cina, akan tetapi minuman Inggris yang disesap bersama kudapan manis dan asin dalam ritual bertajuk afternoon tea.
Jawa, yang saat itu masih dijajah Belanda, memiliki peran dalam industri teh dunia. Dikemukakan praktisi teh Prawoto Indarto, permaisuri Inggris masa lampau pernah mengimpor teh China yang dikapalkan dari Jawa. Demikian dilansir dari kantor berita Antara.
Pada 1664, Catherine of Braganza, istri dari Raja Charles II adalah pemesan teh pertama dari Jawa. Dia membeli 100 pound (sekitar 45 kg) teh Cina ke Inggris yang dikirim VOC dari Jawa.
"Sebelum 1606, Eropa Barat belum mengenal teh, kecuali negara seperti Portugis," kata Prawoto Indarto dalam diskusi "Cerita Teh Nusantara, Dulu dan Sekarang" di Museum Kebangkitan Nasional Jakarta, Minggu (25/11/2018).
Keinginan Ratu Catherine menikmati minuman yang belum lazim dicicipi di negeri suaminya tak lepas dari latar belakangnya sebagai orang Portugis, negara yang sudah lebih dahulu mengenal teh. Ia adalah putri dari Raja Portugis yang sudah terbiasa menyesap teh.
"Dia memperkenalkan teh di kalangan kerajaan Inggris," ujar Prawoto Indarto.
Sementara itu, teh yang ditanam VOC di Jawa baru muncul pada 1835. Teh asal Jawa menjadi teh pertama yang bukan berasal dari Cina di pasar Eropa.
Keputusan untuk menanam teh di Jawa dimulai pada 10 Juni 1824 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Benih teh dari Jepang diselundupkan Mayor Dr. Vor Siebolt yang kemudian ditanam di Kebun Raya Bogor. Pada 1872, teh Assam dari Ceylon masuk ke Indonesia, dibawa oleh R.E. Kerkhoven. Teh varietas Assamica klon Ceylon itu ditanam di Gambung, Jawa Barat, yang kelak jadi tempat Pusat Penelitian Teh dan Kina.
Sumatera dan Jawa adalah produsen teh Assamica di pasar dunia selain India dan Ceylon pada 1800-an. Namun, saat itu Inggris mengampanyekan Buy British agar negara persemakmuran tidak membeli teh dari Jawa dan Sumatera.
Baca Juga: Gol Aubameyang Bawa Arsenal Taklukkan Bournemouth
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Seragam Korpri untuk PPPK Paruh Waktu: Regulasi, Hak, dan Kewajiban Pegawai
-
5 Fakta Wali Murid Sekolah Elit Al Izzah Serang Tolak Makan Bergizi Gratis (MBG)
-
Mengintip Kekayaan Sabrina Chairunnisa, Rumah Tangga dengan Deddy Corbuzier Diisukan Retak
-
4 Rekomendasi Moisturizer untuk Meredakan Jerawat: Tidak Lengket, Bikin Kulit Sehat
-
Latar Belakang Keluarga Sabrina Chairunnisa, Ortu Sempat Tak Restui dengan Deddy Corbuzier
-
6 Prompt Gemini AI Tema Ulang Tahun: Estetik, Hasil Nyata dalam 5 Detik
-
50 Ucapan Hari Batik 2 Oktober 2025 untuk Berbagai Generasi, Langsung Share ke Medsos!
-
Sejarah Ponpes Al Khoziny, Bangunan Musala Ambruk saat Santri Salat Ashar
-
3 Zodiak Diprediksi Paling Hoki, Merdeka Finansial dan Banjir Cuan di Bulan Oktober 2025
-
Deretan Ponpes Tertua di Jawa Timur, Termasuk Al Khoziny yang Musalanya Roboh Telan Ratusan Korban