Suara.com - Bencana tsunami yang melanda Selat Sunda dinilai menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Menteri Pariwisata, Arief Yahya juga menilai inilah momen terbaik untuk mengatur tata ruang pariwisata di pesisir. Khususnya kawasan pesisir Selat Sunda.
Hal itu disampaikannya di Mutiara Carita Cottages saat meninjau kerusakan amenitas akibat tsunami, Kamis (27/12/2018). Mutiara Carita Cottages terpantau mengalami kerusakan berat di bagian fasilitas penginapan yang menghadap laut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam peninjauan dampak Tsunami Selat Sunda juga mengunjungi cottage ini.
Menurut Menpar, Indonesia masih rawan bencana tsunami. Oleh karena itu, Menpar meyakinkan pihaknya akan tegas dalam menerapkan aturan tata ruang sektor pariwisata di kawasan pesisir. Khususnya di pesisir Selat Sunda.
Sebab, sebelum tsunami, banyak obyek wisata yang jaraknya sangat dekat dengan bibir pantai dan diduga tidak memiliki izin pula.
"Bela sungkawa kami ucapkan sedalam-dalamnya kepada korban jiwa. Kejadian ini pasti ada 'Blessing in Disguise (berkah tersembunyi)'. Kita akan menata ulang dari nol tata ruang pariwisata di pesisir Selat Sunda," tutur Menpar.
Ia berharap, ke depan pemerintah pusat dan daerah bersikap tegas dalam menegakan aturan. Jangan sampai memberikan izin sembarang kepada objek wisata di bibir pantai. Objek wisata yang berdiri tanpa izin juga tidak boleh dibiarkan.
"Objek wisata di pesisir idealnya memiliki jarak minimal 100 meter dari sempadan bibir pantai. Namun saya mengamati banyak objek yang berdiri bahkan tepat di bibir pantai," ujarnya.
Menpar juga sudah menginstruksikan pemulihan sektor parisiwata di pesisir Selat Sunda. Tanjung Lesung ditargetkan kembali bergairan paling lambat tiga bulan setelah selesai masa pemulihan.
Baca Juga: Pariwisata Terus Tumbuh, Kemenpar Optimis Sambut 2019
Pada saat itu, Kemenpar akan melakukan promosi besar-besaran untuk merealisasikan target tersebut. Namun saat ini pihaknya memang sudah mencabut dan menghentikan semua bentuk promosi pariwisata pesisir Selat Sunda.
"Sesuai aturan, wilayah terdampak bencana kita cabut promosinya. Nanti setelah tahap pemulihan, kita akan gencar mempromosikannya kembali," jelas Menpar.
Kemenpar saat ini masih terus berkoordinasi dengan kementerian dan instansi terkait lain dalam proses tanggap darurat. Kemenpar belum bisa memastikan kapan proses pemulihan pariwisata di kawasan terdampak tsunami Selat Sunda.
Namun, Kemenpar sudah menjadwalkan rapat koordinasi khusus seusai berakhirnya masa tanggap darurat pada 7 atau 8 Januari 2019 mendatang. Yang dibahas langkah-langkah pemulihan untuk Tanjung Lesung dan sekitarnya.
"Kita sudah ada pengalaman saat menangani wilayah terdampak bencana alam seperti di Bali, NTB, dan Palu Donggala. Nanti kami mengundang elemen terkait meliputi akademisi, pelaku usaha, pemerintah, komunitas dan media," sebutnya.
Menpar menyebut, ada tiga hal yang akan menjadi prioritas utama pemulihan kawasan wisata terdampak tsunami Selat Sunda. Ketiga strategi itu adalah pemulihan dari sisi SDM atau kelembagaan, lalu pemulihan pemasaran dan yang terakhir adalah destinasi terdampak.
Berita Terkait
-
Heboh Menteri Pariwisata Dituduh Minta Mandi Air Galon, Ini Klarifikasi Lengkapnya
-
Konon Dilakukan Menpar Widiyanti Wardhana, Apa Manfaat Mandi Pakai Air Galon?
-
Tanggapi Isu Mandi Galon, Prilly Latuconsina Kritik Pedas Menpar Widiyanti
-
Air Galon, Menteri Pariwisata, dan Sindiran Prilly Latuconsina
-
Menpar Widiyanti Dikabarkan Mandi Pakai Air Galon Saat Kunjungan, Prilly Latuconsina Bilang Begini
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda