Suara.com - Boneka tradisional merupakan mainan anak yang paling purba, tumbuh mengiringi perkembangan anak-anak dari waktu ke waktu, di berbagai belahan dunia.
Beberapa di antaranya tak hanya merepresentasikan semangat zaman namun juga diciptakan sebagai jimat bahkan tak sedikit yang digunakan untuk menangkal energi negatif.
Empat di antara boneka-boneka tradisional di berbagai negara tersebut, Suara.com himpun disini. Apa saja?
Boneka Matryoshka di Rusia
Berbahan keramik, boneka wanita dengan tubuh subur, pipi merona dengan kelindan ornamen tradisional di permukaannya ini tak sulit kita temukan di toko buah tangan di Rusia.
Masyarakat setempat menyebutnya Matryoshka, salah satu simbol kebudayaan Rusia yang paling tersohor.
Umumnya, Matryoshka digambarkan berupa sosok wanita yang mengenakan sarafan, pakaian tradisional khas Rusia berbalut kain pada bagian kepalanya.
Uniknya, jika kita membuka boneka keramik berbentuk bulat ini, kita akan mendapati Matryoshka berukuran lebih kecil di dalamnya. Lantas ketika bagian selanjutnya dibuka, kembali kita mendapatkan Matryoshka yang lebih kecil hingga lapisan terakhir dibuka dan kita akan memperoleh Matryoshka berukuran paling kecil.
Konon, satu set Matryoshka dapat terdiri dari tujuh hingga sepuluh boneka.
Seiring perkembangan zaman, Matryoshka hari ini dilukiskan dalam beragam karakter dan warna, bahkan ikon budaya pop dan figur politik juga diguratkan dalam karakter-karakter Matryoshka.
Boneka yang populer pada akhir abad ke-19 ini bagi masyarakat Rusia dianggap sebagai perlambang kesuburan, perempuan yang sehat dan simbol keluarga yang kokoh.
Banyak ahli menyebut Matryoshka yang diambil dari nama Matryona yang artinya 'perempuan terhormat' ini mulanya dibawa ke Rusia dari Jepang oleh istri seniman ternama Savva Mamontov. Konon, Mamontov yang terkesan dengan detil boneka tradisional Jepang lantas meminta rekannya pematung, Sergei Malyutin untuk membuat boneka keramik serupa.
Tak dinyanya, boneka Matryoshka karya Malyutin begitu diminati banyak wisatawan hingga jadi buah tangan wajib yang harus dibawa pulang dari Rusia.
Boneka Hakata di Jepang
Boneka Hakata secara massal diproduksi di Fukuoka, sebuah kota pantai di pulau terbesar ketiga yang dimiliiki Jepang, Kyushu.
Boneka tradisional Jepang berbahan keramik ini diproduksi pada awal abad ke-17.
Kala itu teknik pembuatan boneka berbahan keramik pertama kali diperkenalkan seorang pengrajin genteng, Souhichi Masaki.
Secara turun temurun, teknik ini kemudian dikembangkan para pengrajin di seantero Jepang.
Tak hanya itu, seiring perkembangan zaman, teknik pembuatannya pun turut berkembang. Hingga beragam warna menghiasi boneka Hakata.
Bagi masyarakat Jepang, boneka Hakata lebih dari sekadar maskot kota Fukuoka, boneka berbahan keramik ini merupakan salah satu simbol sejarah dan kebudayaan Jepang.
Beragam karakter dan profesi yang tumbuh mengiringi sejarah kebudayaan Jepang diperkenalkan melalui boneka Hakata.
Mulai dari pemain kabuki, tokoh-tokoh dalam Noh (teater tradisional Jepang), tokoh spiritual, karakter dalam legenda Jepang, pemain sumo, samurai, hingga masyarakat Jepang sehari-hari.
Boneka Tau-tau di Indonesia
Tau-tau, boneka kayu menyerupai manusia ini merupakan replika kerabat yang telah meninggal dalam lingkup tradisi Toraja, Indonesia.
Proses pemahatannya tak dapat dilakukan sembarangan dan hanya dikerjakan oleh pemahat khusus.
Sebab itu, sebelum jenazah diarak menggunakan peti Pong Buri, sang pemahat akan memahat Tau-tau persis di dekat jenazah, demi memperoleh detil nan maksimal.
Tak hanya dipahat oleh pemahat khusus, yang diizinkan membuat Tau-tau pun hanya keluarga yang sanggup menyembelih setidaknya 24 ekor kerbau, yang terdiri dari empat jenis ekor kerbau berbeda.
Sebab biaya pembuatan tau-tau pun tak murah, berkisar Rp 25 juta bergantung detil dan ukurannya.
Boneka Motanky di Ukraina
Terbuat dari aneka potongan kain yang dirajut menyerupai sosok manusia, boneka montanky di Ukraina menjelma ikon kebudayaan setempat sekaligus suvenir favorut turis yang menyambangi negara skandinavia tersebut.
Selain dikenal sebagai mainan anak, boneka tradisional ini mulanya diciptakan sebagai jimat untuk menangkal beragam energi negatif dan penyakit.
Berita Terkait
-
Breaking News! Indonesia Tuan Rumah FIFA Series 2026, Kans Besar Lawan Juara Dunia
-
Tanpa Klub, Takehiro Tomiyasu Tetap Diproyeksikan Tampil di Piala Dunia 2026
-
Terbongkar! Calon Pelatih Timnas Indonesia Bukan Pengangguran, Masih di Klub dan Timnas Negara Lain
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Rusia Rancang Piala Dunia Tandingan, Peluang Timnas Indonesia Ikut Tampil
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound