Suara.com - Cara Atasi Kecemasan Sosial Anak Muda Ala Cristiano Ronaldo
Adanya fenomena kecemasan sosial, yang didefinisikan sebagai rasa takut dihakimi, dapat menghentikan seseorang untuk menunjukkan potensi penuh mereka. Secara global, lebih dari 284 juta orang menderita gangguan kecemasan, seperempat di antaranya berusia antara 10 hingga 24 tahun.
Sementara gangguan kecemasan sering berkembang selama masa remaja dan awal usia dewasa, fenomena kecemasan sosial cenderung menyerang lebih awal – rata-rata terjadi di antara usia 5-10 tahun, dan dapat memiliki konsekuensi yang mencegah individu mencapai potensi terbaik mereka.
Kecemasan sosial telah menjadi masalah utama bagi banyak kaum muda di seluruh dunia karena semakin banyak ekspektasi yang diberikan kepada mereka untuk berhasil. Saat ini, tekanan tersebut lebih besar dari sebelumnya, sebagai konsekuensi dari budaya dan kehidupan kita yang selalu terkoneksi dengan media sosial, kaum muda mendapatkan diri mereka selalu diawasi gerak geriknya dan adanya tekanan untuk selalu menunjukkan diri mereka yang terbaik.
Untuk mengembangkan pendekatan terkini dalam membantu kaum muda membangun ketangguhan dan mencegah kecemasan sosial, Clear bekerja sama dengan Resilience Research Centre (RRC) di Universitas Dalhousie dan Dr. Michael Ungar, Direktur RRC di Universitas Dalhousie dan penulis dari Change Your World: The Science of Resilience and the True Path to Success, untuk meningkatkan kesadaran tentang fenomena kecemasan sosial yang berkembang dan kebutuhan untuk mengubah fokus dalam membekali kaum muda dengan dukungan yang mereka butuhkan untuk mencapai ketangguhan diri dan memiliki dukungan penuh untuk mengatasi masalah kehidupan yang banyak tantangan.
Dalam hal ini Clear percaya untuk mencapai ketangguhan diri diperlukan semangat untuk melakukan yang terbaik dan memanfaatkan semua kesempatan yang ada.
"Untuk memahami tentang kecemasan sosial, kita harus membedakan antara gangguan kecemasan sosial, yang merupakan bentuk terburuk dari masalah dan melemahkan lebih dari satu sisi kehidupan seseorang, dan apa yang disebut kecemasan sosial ‘non-klinis’ yang merupakan masalah yang lebih umum. Kecemasan sosial yang lebih serius memiliki konsekuensi negatif jangka panjang bagi kaum muda sehingga penting untuk mengenali tanda-tanda awal gangguan ini dan mencegah kecemasan sosial ringan sekalipun sebelum menjadi semakin buruk,” kata Ungar melalui siaran pers yang diterima Suara.com.
Bersama dengan Clear, Ungar dan tim risetnya menunjukkan bahwa kemampuan seseorang untuk mengatasi kecemasan sosial dan masalah yang menantang dalam hidup tergantung pada seberapa kuat kita sebagai individu, dan bagaimana kita dapat memfasilitasi dan memperoleh dukungan dari keluarga, teman, rekan kerja kita dan komunitas.
Hal ini juga ditunjukan dengan semangat anti setengah-setengah agar dapat membangun ketangguhan tersebut. Ungar menjelaskan mengapa Cristiano Ronaldo adalah personifikasi nyata dari ketangguhan diri manusia.
Baca Juga: Putus Cinta, Mantan Kekasih Cristiano Ronaldo Pamer Foto Setengah Bugil
“Hidupnya (Cristiano Ronaldo) mengajarkan kepada kita bahwa untuk menjadi sukses dan tangguh, ada dua hal yang penting untuk diperhatikan. Pertama, kita harus menjadi individu yang tangguh, yang berarti memanfaatkan sepenuhnya talenta kita dan bersikap positif tentang masa depan kita. Kedua, kita harus menjadi individu yang mendapatkan dukungan dari orang-orang yang percaya pada kita dan peluang untuk memanfaatkan bakat kita dengan baik. Ronaldo memiliki dua kekuatan tersebut - dia tahu cara menggunakan bakatnya yang luar biasa, dan banyaknya dukungan, termasuk rasa cinta dari para penggemarnya, berperan untuk mewujudkan potensinya secara penuh. Ketika kita kuat dan memperoleh dukungan, kita akan jauh lebih mungkin untuk memunculkan versi terbaik dari diri kita,” papar Ugar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Menjelang 2026, Ini Ulasan Tren Hunian, Ruang Kerja, dan Wellness di Asia
-
Tren Kota Modern di Asia: Mulai dari Bangunan, Teknologi, hingga Gaya Hidup
-
4 Sepatu Lokal Mirip Samba yang Stylish dan Terjangkau Mulai Rp200 Ribuan
-
Katalog Promo Tebus Murah Alfamart Mulai Rp5 Ribu, Cek sebelum Berakhir!
-
6 Cushion dengan Hasil Akhir Velvet Matte untuk Tampilan Halus seperti Beludru
-
5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
-
Daftar Promo Makanan Spesial Akhir Tahun 2025, Hidangan Jepang hingga Kopi Kekinian
-
5 Rekomendasi Sheet Mask Kolagen untuk Samarkan Penuaan Usia 40 Tahun
-
4 Sepatu Lokal untuk Futsal dan Minisoccer yang Lebih Murah dari Adidas
-
Ide Hadiah Tukar Kado untuk Rekan Kerja di Kantor yang Pasti Disukai