Suara.com - Jelang bulan Agustus dan paruh akhir 2019, Taman Nasional Serengeti (TNS) yang membentang di antara Tanzania dan Kenya bersiap menghadapi migrasi hewan liar tahunan.
Laporan Daily Nation menyebut, fenomena migrasi hewan liar tahunan yang menyisir daratan Maasai Mara di TNS tersebut memantik peningkatan jumlah wisatawan yang cukup signifikan. Seperti halnya jumlah pemesanan kamar hotel di sekitar taman nasional.
Fenomena tahunan ini memancing minat wisatawan dari seluruh dunia, menyimak meriahnya drama migrasi hewan liar yang melintasi daratan Afrika.
Betapa pun jadwal migrasi hewan tak dapat diprediksi secara pasti, setiap tahun migrasi hewan liar dinilai memiliki ciri pola yang identik.
Laporan Discover Africa memperkirakan pada bulan Agustus akan menjadi musim bagi kawanan wildebeest melintasi Sungai Mara.
Di Sungai yang dihuni kawanan buaya ini, kawanan wildebeest harus berbejibaku hidup dan mati mempertahankan diri.
Jika sebagian besar di antara mereka berhasil melewati Sungai Mara, kawanan wildebeest masih harus berlarian dari incaran 'geng penguasa savana' macam hyena dan singa.
Tentu, untuk dapat menyimak drama migrasi hewan liar ini, para wisatawan harus memesan kamar hotel di penginapan yang memungkinkan mereka menyimak pemandangan langsung di Sungai Mara.
Mereka pun dapat melacak migrasi hewan ini secara akurat melalui aplikasi HerdTracker.
Selain menyimak melalui penginapan, para wisatawan juga dapat menyaksikan drama migrasi hewan liar ini menggunakan balon udara. Setelahnya, atraksi matahari terbenam di bukit Simba Lodge menjadi puncak pesona fenomena tersebut.
Setiap tahunnya, fenomena migrasi hewan liar ini memantik ratusan ribu pengunjung dari berbagai penjuru dunia. Dan Amerika Serikat masih menjadi kontingen penyumbang wisatawan terbesar ke Kenya dengan memasok 247 ribu wisatawan pada tahun 2018.
Berita Terkait
-
Ramalan Kiamat di Uganda: Ratusan Warga Tinggalkan Rumah dan Masuk Hutan
-
Poin Afrika Selatan Disunat karena Turunkan Pemain Tidak Sah, Malaysia Menyusul?
-
Trump Menggemparkan PBB: Pidato Satu Jam Tanpa Naskah, Kritik Pedas Migrasi dan Iklim
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Senayan Membara: Demo Mahasiswa Berujung Ricuh, Bom Molotov Meledak di Tengah Aksi
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
10 Sunscreen Lokal Terbaik dengan Formula Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas
-
Dari PayTren hingga Fatihah Berbayar, Ini 4 Kontroversi Ustaz Yusuf Mansur yang Gemparkan Publik
-
7 Sepatu Sneakers Kekinian yang Stylish dan Nyaman Buat Jalan Seharian, Mulai Rp400 Ribuan
-
5 Sunscreen Mengandung Niacinamide Terbaik di Indomaret untuk Mencerahkan Wajah
-
Doa Dibayar Donasi? Ustaz Yusuf Mansur Disorot Usai Live PayTren Picu Polemik Publik
-
5 Rekomendasi Novel Karya Laszlo Krasznahorkai: Peraih Nobel Sastra 2025
-
7 Rekomendasi Nasi Rames Murah Rp10 Ribu di Jogja: Menu, Lokasi, Jam Buka
-
4 Rekomendasi Sunscreen untuk Atasi Keriput Usia 50 Tahun, Harga di Bawah Rp50 Ribu
-
7 Fakta Tragedi Bulan Madu Maut di Solok, Benda Ini Diduga Jadi Penyebabnya
-
7 Parfum Wanita Tahan Lama dan Murah di Indomaret, Segar dan Elegan