Suara.com - Seorang walikota di negara Meksiko menyamar menjadi orang lumpuh yang membutuhkan bantuan. Hal tersebut dilakukan untuk menguji sikap pegawai negeri setempat secara langsung terhadap orang-orang dengan kebutuhan khusus.
Sebelumnya, Carlos Tena, Walikota Cuauhtémoc, menerima sejumlah aduan dari warganya yang berkebutuhan khusus.
Banyak dari mereka mengaku diperlakukan semena-mena oleh oknum pekerja sosial.
Tena kemudian menghabiskan dua bulan menyusun skema penyamaran, persis seperti apa yang dilakukan Atta Halilintar dan Baim Wong di Youtube.
Berbeda dengan Atta dan Baim yang pura-pura jadi orang susah, Tena menyamar menjadi orang lumpuh. Ia kemudian datang mengunjungi Kantor Walikota dan Dinas Sosial sembari mengaku membutuhkan bantuan.
Mengenakan sweater tebal yang menutupi sebagian wajah sekaligus topi abu-abu, kacamata hitam dan perban di telinga kiri, Carlos Tena masuk ke Direktorat Pembangunan Sosial dalam sebuah kursi roda, mencari bantuan.
Dia kemudian meminta makanan gratis, sesuatu yang menurut hukum merupakan hak bagi 'orang cacat' seperti Tena. Tetapi ia diabaikan dan bahkan didiskriminasi.
Setelah pengalaman buruk di Direktorat, Tena mengunjungi kantornya sendiri meminta untuk berbicara dengan walikota, tetapi ia diberitahu bahwa 'walikota' tidak ada.
Ketika dia meminta untuk berbicara dengan Sekretaris Dewan Kota, dia disuruh menunggu di lorong selama satu setengah jam lagi.
Baca Juga: Walikota Surabaya Sakit, Warganet: #GWSBuRisma
Pada saat itu, Tena yakin bahwa pengaduan yang diterimanya benar-benar ada. Ia memutuskan membongkar penyamaran dan membuat seluruh staf Balai Kota terkaget-kaget.
"Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menunjukkan realitas yang dialami warga setiap hari, ketidakpedulian dan pengabaian yang mereka hadapi dari pegawai negeri," kata walikota Cuauhtémoc kepada wartawan setempat, seperti dikutip dari Oddity Central.
"Saya memutuskan untuk melakukannya karena saya tidak tahu siapa yang harus dipercaya, warga atau rekan kerja saya," tambahnya.
Surat kabar Meksiko El Vocero melaporkan bahwa Tena telah lama dikenal memperjuangkan perlakuan yang sama terhadap kelompok kurang beruntung secara sosial.
Tena mengatakan kepada media Meksiko bahwa ia diabaikan dan didiskriminasi, hal itu membuatnya merasa kecewa pada beberapa rekannya. Dia menambahkan bahwa tidak semua orang melalukan diskriminasi, tetapi hal ini membuatnya memutuskan untuk mengambil langkah drastis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Promo Superindo Hari Ini: Panduan Hemat Belanja Mingguan November 2025
-
Dari Warung Kecil ke Mimpi Besar: Kisah Yuli Rahmawati yang Berjuang Demi Pendidikan Anak
-
Stop Gesekan di Kantor! 5 Langkah Empati untuk Menyatukan Ritme Kerja Antara Milenial dan Gen Z
-
7 Rekomendasi Lotion untuk Menghilangkan Belang, Bisa Kembalikan Warna Kulit Asli
-
Helmy Yahya Pengusaha Apa? Batal Jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Mengenal Tren Divorce Cake, Simbol Transisi dari Duka Jadi Perayaan
-
Cara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Online Lewat JMO
-
7 Sepatu Lokal Paling Mahal dengan Kualitas Import untuk Pengusaha Muda
-
Blue Origin Sukses Luncurkan Misi Mars, Gendong 2 Wahana Antariksa NASA
-
Biodata dan Agama Rully Anggi Akbar, Suami Boiyen Punya Pekerjaan Mentereng