Suara.com - Sudah bukan rahasia lagi memang, kalau Indonesia dikenal dengan sajian kulinernya yang begitu beragam dan punya rasa nikmat. Beberapa kuliner di antaranya yang populer ialah pecel, gado-gado dan karedok.
Namun ternyata, bentuk dari pecel, gado-gado, dan karedok ini terkadang membuat orang bingung.
Tak sedikit pula yang mengira bahwa kuliner ini sama namun hanya beda nama saja.
Sekilas, tampilan ketiga kuliner ini memang mirip, tetapi ternyata gadi-gado, pecel dan karedok punya perbedaan lho.
Dihimpun Suara.com dari berbagai sumber, Kamis (10/10/19), gado-gado sendiri banyak disebut sebagai salad-nya orang Indonesia.
Kuliner ini berisi sayuran segar seperti kubis, kol, potongan tomat dan mentimun.
Terdapat pula tambahan berupa tauge, telur dan kentang di dalam gado-gado ini.
Sebagai sentuhan akhir, biasanya gado-gado ini disajikan dengan bumbu kacang dan kerupuk udang atau emping.
Nah, selanjutnya ada pecel. Kuliner ini merupakan sajian khas dari Madiun dan Yogyakarta.
Baca Juga: Pas untuk Sarapan, Ini 4 Rekomendasi Warung Nasi Pecel Nikmat di Jember
Sayuran yang terdapat pada pecel ini semuanya direbus terlebih dahulu. Oleh karenanya, tampilan dari sayur pecel ini sedikit lebih layu.
Pecel ini umumnya berisi sayuran seperti kangkung, ubi jalar, daun beluntas dan daun pegagan.
Bumbu pecel juga terbuat dari kacang, namun ada sentuhan gurih dan pedas di dalamnya. Bumbu pecel ini sangat awet, dan dapat disimpan dalam waktu cukup lama lho.
Yang terakhir ada karedok, dan tentunya soal rasa tak perlu diragukan lagi ya.
Karedok ini merupakan kuliner khas dari Jawa Barat. Sayuran yang dihidangkan dalam sajian karedok ini biasanya berupa kol, kemangi, kacang panjang, tauge dan kubis.
Bumbu kacang dari karedok ini memang tidak seawet yang ada pada pecel.
Namun rasanya yang fresh dan dicampur cabai, kencur, dan terasi ini membuat banyak juga ketagihan dengan kelezatan karedok ini.
Itu dia tadi, perbedaan dari gado-gado, karedok dan juga pecel. Meskipun ternyata berbeda, ketiganya sama-sama lezat dan menyehatkan untuk tubuh lho.
Kuliner mana yang jadi favorit Anda? Karedok, gado-gado atau pecel nih?
Berita Terkait
-
Resep Roti Kukus Pandan Kekinian, Camilan Murah Meriah untuk Segala Usia
-
Resep Bihun Goreng Praktis dan Enak, Cocok untuk Semua Keluarga
-
Resep Nasi Bakar Sederhana, Menu yang Cocok untuk Segala Suasana
-
Rahasia Gading Serpong Jadi Pusat Gaya Hidup Anak Muda dan Ladang Cuan Bagi Pebisnis
-
Lupakan Kesibukan! Ini Alasan Tradisi Makan Bersama Ala Nusantara Penting Bagi Kaum Urban
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
PPPK Paruh Waktu Dikontrak Berapa Tahun? Simak Ketentuan Masa Kerjanya
-
Benarkah Berat Badan Naik Saat Kurang Tidur dan Stres? Waspada Risiko Obesitas
-
Inovasi Kafe Ini Tawarkan Pengalaman Ngopi Premium Ala Gen Z
-
5 Parfum Aroma Teh yang Bikin Hati Adem: Serasa Meditasi Seharian
-
Apa Perbedaan Doa Iftitah Shalat Fardu dan Shalat Sunah? Ini Jawabannya
-
7 Cara Agar Rumah Bebas Nyamuk: Tips Praktis yang Ampuh dan Alami
-
6 Cara Agar Rumah Bebas Tikus: Tips Ampuh dan Mudah Dilakukan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik untuk Kulit Kusam, Harga Terjangkau dari Rp19 Ribuan
-
Jejak Kontroversi Abdul Kadir Karding: Viral Main Domino, Kini Kena Reshuffle
-
Latar Belakang Pendidikan Purbaya Yudhi Sadewa: Bergelar Doktor Ilmu Ekonomi, Gantikan Sri Mulyani