Suara.com - Bosan Parah, Lelaki Ini Bikin Dinding Panjat Tebing di Rumah Saat Lockdown
Untuk beberapa orang, lockdown atau kuncian akibat virus corona yang cukup lama telah menjadi kesempatan untuk mencapai tujuan yang lama ingin dicapai.
Salah satunya dilakukan lelaki di Bermondsey, Inggris yang tinggal di sebuah apartemen kecil. Ia membangun panjat tebing di dalam ruangan!
"Aku sudah lama memikirkannya, tapi itu adalah salah satu dari sekian hal yang kupikir takkan pernah kulakukan," kata Max Raymond, dikutip dari Metro UK.
Lelaki berusia 36 tahun ini berkata bahwa sejak lockdown dimulai, ia membutuhkan suatu proyek yang membuatnya tetap waras selama bekerja dari rumah.
Hal ini disebabkan ia sering berolahraga seperti bersepeda, berselancar, berlari, dan memanjat tebing sebelum lockdown. Sehingga tanpa hal-hal tersebut kini ia butuh sesuatu yang aktif secara fisik untuk membuatnya tetap fokus.
Ia membangun dinding panjat tebing tersebut dari semua kayu daur ulang yang ia temukan berserakan di mana-mana. Selain itu, ia membutuhkan bor, sejumlah alat-alat lainnya yang ia beli.
Total biaya yang ia habiskan sebanyak 200 poundsterling atau setara dengan Rp 3,8 juta. Mempertimbangkan ia menghabiskan sekitar Rp 1,2 juta untuk berlangganan panjat tebing, jumlah tersebut tak masalah baginya.
Sebelum membuat, Max menonton banyak video cara membuat panjat tebing di YouTube untuk memberikannya ide kasar dari proses tersebut.
Baca Juga: Wabah Corona, Pria Tua Ini Menganggur, Terlantar sampai Tidur di Masjid
Menurutnya, video-video tersebut membantu namun semuanya menunjukkan pembuatan pada dinding yang berbeda dengan dinding di apartemennya, ia hanya bisa melakukannya di dinding tangga apartemennya.
Prosesnya meliputi mengebor lubang, memasukkan baut dan menempelkan pegangan ke dinding menggunakan 'jangkar' kimia. Setelah itu mur bisa dimasukkan untuk menguatkan dan bisa menahan berat badan penggunanya.
Max sempat mengalami cedera saat tangannya tak sengaja terkena palu. Robekan di tangannya cukup serius, namun tak begitu parah untuk harus dibawa ke rumah sakit.
"Untungnya cederanya cuma itu," katanya.
Secara umum, teman-temannya mendukung dalam proyek ini. Akan tetapi satu atau dua temannya ada yang mempertanyakan apakah proyek tersebut dapat menurunkan harga apartemennya.
"Mereka benar, hal ini membuat apartemenku jadi lebih murah. Tapi kalau pembelinya suka panjat tebing, aku yakin mereka akan menyukainya," tandas Max.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow