Suara.com - Pemerintah telah mengeluarkan imbauan untuk tidak pulang kampung atau mudik lebaran tahun ini. Tentunya hal ini cukup berat dilakukan karena mudik telah menjadi tradisi tersendiri di masyarakat Indonesia.
Salah satunya dialami Achmad Toha. Lelaki asal Giritirto, Kebumen ini juga menjadi salah satu warga yang mengalami gagal mudik lantaran imbauan tersebut.
Akan tetapi, selain imbauan tersebut, Achmad juga dilarang oleh orangtuanya, terutama sang ibu, untuk mudik bersama adiknya yang tinggal bersama di Jakarta.
Pasalnya, Achmad berasal dari Jakarta yang menjadi zona merah virus corona. Sehingga ia tidak ingin niat silaturahmi saat mudik justru menjadi petaka karena membawa virus yang tidak ia sadari.
"Kalau sendiri saya pengin pulang pasti. (Kalau ibu nggak ngelarang) nggak juga, karena dari pemerintah penularan Covid-19 ini sangat berbahaya makanya saya juga nggak berani pulang," ujarnya di Graha BNPB, Jumat (8/5/2020).
Dipastikan, lelaki yang sehari-harinya bekerja di sebuah perusahaan penerbitan di Jakarta ini tidak akan mudik untuk menjalani Lebaran tahun ini.
Ia mengaku sangat sedih karena setiap tahun ia selalu mudik dan tak pernah menghabiskan Lebaran di Jakarta. Namun ia tetap optimis karena kemajuan teknologi seperti panggilan video memudahkannya untuk tetap bersilaturahmi jarak jauh dengan keluarga.
"Ada kendala sinyal karena saya di gunung. Kalau mau telepon atau video call sama ibu saja harus ke sawah terlebih dahulu untuk dapat sinyal," lanjutnya.
Ia berkesempatan untuk menelepon sang ibu, yang menuturkan bahwa keputusan untuk melarang kedua anaknya pulang karena imbauan pemerintah dan juga adanya satu kasus positif di kampung mereka.
Baca Juga: Sebulan Tak Ada Pemasukan, Penjual Tiket Bus: Semenjak Jokowi Larang Mudik
"Kangen banget ya Allah, sudah setaun nggak ketemu, tapi mau gimana lagi. Kan demi menjaga keselamatan kamu juga keluarga, serta lingkungan masyarakat kampung kita," tutur sang ibu, diikuti dengan mata Achmad yang nampak berkaca-kaca.
Uang mudik Achmad yang tidak terpakai ia putuskan untuk mengirimkannya ke orangtua di kampung untuk membantu mereka yang kesulitan mencari nafkah di tengah pandemi.
Ia mengajak kepada teman-teman yang lain yang tidak bisa mudik untuk tidak menganggap ini bencana, karena saat pulang belum tentu diterima dengan baik di kampung.
"Kalau sayang keluarga, silaturahmi nggak perlu dengan fisik bisa pakai video call. Daripada pulang dengan fisik lalu membawa bencana untuk keluarga," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja
-
5 Parfum Pria Wangi Tahan Lama hingga 24 Jam, Cocok untuk Acara Natal
-
7 Moisturizer Terbaik untuk Flek Hitam Usia 60 Tahun ke Atas
-
5 Sheet Mask yang Instan Mencerahkan Wajah, Cocok Dipakai Sebelum Natal