Suara.com - Kasus pernikahan di bawah umur tak hanya terjadi di Indonesia saja. Di Sarawak, Malaysia, ada sebuah suku yang dikenal punya tradisi menikah muda.
Salah satu kisah tersebut dibagikan oleh Mary yang menikah di umur 12 tahun. Sebelum menikah, Mary punya cita-cita sebagai guru.
Mary berasal dari suku Penan di Malaysia. Dirinya adalah satu dari ratusan anak-anak yang menjadi korban pernikahan di bawah umur.
Merangkum laman SCMP, Mary menikah dengan suaminya yang bernama Franky Peter pada Juli 2018 silam.
Saat itu, Mary berusia 12 tahun sementara Franky Peter berusia 18 tahun. Pasca menikah, sang suami lantas pindah ke rumah keluarga Mary.
Pasangan ini menikah muda setelah lima bulan berpacaran saja. Awalnya, Mary sempat menolak saat Franky melamar karena tidak mau putus sekolah.
"Aku mau belajar lagi dan belum ingin menikah, tapi suamiku marah. Dia bertanya: Kenapa? Orangtua kita tahu kita berpacaran, dan mereka menganggap kita sudah menikah."
Mary pun akhirnya mengiyakan. Dia juga mengaku jika dirinya tidak merasa terpaksa.
"Untuk kami, pernikahan adalah hal baik. Kami percaya ini adalah takdir Tuhan, untuk jatuh cinta dan menikah. Jadi kami melakukannya."
Baca Juga: Dewi Perssik Blak-blakan Tak Bahagia Menikah dengan Angga Wijaya
Orangtua Mary pun setuju dengan pernikahan ini. Sekitar tiga bulan setelah menikah, Mary positif hamil. Namun, remaja 13 tahun ini tak pernah tahu apa yang terjadi sampai dirinya melahirkan.
Mary diantar ke rumah sakit ditemani ayah, suami, saudara, dan nenek mertuanya. Namun, rumah sakit berjarak 6 jam dari desa mereka sehingga dia keburu melahirkan dalam perjalanan.
Mary akhirnya melahirkan di mobil, sementara sang nenek mertua memotong tali pusarnya dengan gunting yang mereka bawa.
"Semua terasa seperti kabur. Aku bahagia punya bayi, dan setelah melahirkan, aku hanya senang karena rasa sakit itu sudah berakhir," kata Mary saat itu.
Saat itu, Mary sama sekali tidak tahu bahwa kehamilan di usia muda dapat berisiko. Mary baru tahu hal ini saat mendapat pemeriksaan kesehatan di klinik.
Anak Mary sendiri akhirnya diadopsi oleh sang sepupu yang tidak bisa memiliki anak sendiri. Namun, Mary mengatakan bahwa dirinya ingin punya anak lagi di masa depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
DRW Skincare Rayakan Satu Dekade dengan Hadirkan DRW Prime dan Komitmen Kebermanfaatan
-
Anti Boros, 5 Rekomendasi Cushion dengan Kemasan Refill Murah untuk Si Budget Terbatas
-
5 Rangkaian Skincare Murah untuk Remaja, dari Sabun Cuci Muka sampai Sunscreen
-
5 Contoh Doa Hari Guru Nasional 2025 untuk Upacara di Sekolah
-
7 Rekomendasi Lipstik Warna Soft untuk Guru, Tidak Mencolok di Sekolah
-
7 Fakta Menarik Fatima Bosch, Pemenang Miss Universe 2025 Asal Meksiko
-
5 Ucapan Hari Guru Islami yang Menyentuh Hati, Lengkap dengan Doanya
-
13 Tahun Pencarian, Peneliti Menangis Tersedu-sedu Menemukan Bunga Rafflesia Mekar di Hutan Sumatra
-
5 Sepatu Senam Murah untuk Ibu Rumah Tangga, Nyaman dan Stylish
-
15 Poster Hari Guru yang Bisa Diunduh Gratis, untuk Story Instagram dan WhatsApp