Suara.com - Gadis remaja berinisial AR masih belum lagi bersekolah setelah dihardik oleh guru agama di SMK 1 Anambas, Kepulauan Riau dengan sebutan lonte, beberapa bulan lalu.
Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepri, telah melakukan asesmen untuk mengetahui perkembangan psikologi AR yang kini tinggal di rumah pamannya di daerah Tiban, Batam.
Dari asesmen yang dilakukan KPPAD, AR tidak sampai trauma. Hanya saja gadis itu sangat terganggu dengan kejadian yang dialaminya hingga tak lagi bersemangat untuk sekolah.
"Korban tidak sampai trauma, namun sangat terganggu dengan kejadian tersebut. Ditambah lagi disusul dengan munculnya konflik orangtua dengan sekolah membuat korban tidak mau sekolah lagi," ujar Mahmud Syaltut, psikolog KPPAD Kepri seperti dikutip dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Senin (20/1/2020).
Menurutnya, yang dibutuhkan korban saat ini adalah dukungan orang tua, keluarga dan pihak lainnya untuk memberikan motivasi.
"Sangat disayangkan kalau korban sampai benar-benar putus sekolah karena masih ada kesempatan untuk bersekolah karena belum lama putus sekolah sejak kejadian," katanya.
Diketahui, setelah diberhentikan dari SMKN 1 Anambas, AR sempat bersekolah sementara di SMKN 2 Tanjungpinang sejak 7 Januari 2020 lalu. Namun selama seminggu bersekolah, pengurusan pindahnya dari SMK 1 Anambas belum selesai.
Surat pindah belum dikeluarkan oleh SMKN 1 Anambas yang mengeluarkan AR. Selain itu, nilai rapornya semua merah atau di bawah standar kelulusan. Sementara pihak SMKN 2 Tanjungpinang hanya memberikan waktu selama seminggu bagi keluarga AR untuk mengurus.
Alhasil, AR tidak lagi masuk di sekolah SMKN 2 Tanjungpinang. AR kemudian berangkat ke Batam untuk tinggal bersama pamannya di Batam. Selain pamannya, di Batam ada juga kakek dan neneknya. Akhirnya AR memutuskan untuk mengambil paket C.
Baca Juga: Dicabuli Kakek 60 Tahun, Siswi SMP di Sumenep Hamil 2 Bulan
Setelah KPPAD Kepri melakukan asesmen dan berjanji mengurus sekolahnya di Batam, AR sedikit lega. Ia awalnya pasrah dengan paket C. Namun akhirnya AR menyatakan mau untuk bersekolah lagi di jalur reguler seperti biasa setelah bertemu dengan KPPAD.
"Kakek dan nenek AR turut memberikan motivasi agar AR kembali bersekolah. Rencananya, AR dicarikan sekolah SMK di Batam dengan jurusan yang sama," ujar Ketua KPPAD, Erry Syahrial.
KPPAD Kepri mengupayakan agar AR bisa bersekolah lagi. AR dianggap memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan seperti anak lainnya.
"Jangan sampai setelah korban bully, ia menjadi korban diskriminasi dan korban penelantaran, sehingga putus sekolah dan semakin terpuruk," katanya.
Berita Terkait
-
Guru Sebut Muridnya Lonte, Ini Sikap yang Harus Diambil Orangtua!
-
Heboh Guru Sebut Muridnya "Lonte", Psikolog Anak Ungkap Dampaknya!
-
Dikatai Lonte sama Guru Agama, Siswi SMK Anambas Stress Berhenti Sekolah
-
Cabuli Belasan Bocah Perempuan, Predator Seks di Riau Akhirnya Ditangkap
-
BNN Soroti ASN Riau Positif Narkoba Dilantik Jadi Pejabat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?