Suara.com - Memelihara atau budidaya ikan aquaponik bisa jadi solusi di perkotaan dengan lahan yang terbatas. Mengembangbiakkan ikan di media tanpa kolam, bisa dengan ember atau wadah yang bisa dipindahkan.
Ikan yang bisa dibudidayakan dengan cara ini umumnya adalah ikan betok, lele, sepat, gurame, patin, dan gabus. Nah, banyak yang kemudian bertanya cara memilih benih ikan yang baik agar tidak mudah mati.
Dosen Budidaya Perikanan Politeknik Negeri Lampung Juli Nursandi S.Pi., M.Si mengatakan untuk tidak membeli benih ikan yang masih sangat kecil, minimal ikan harus sudah sepanjang 5 centimeter.
"Ketika membeli benih ikan, benih ikan yang bisa dibeli itu 5 sampai 7 centimeter, jangan lebih kecil dari 5 sampai 7 centimeter ," ujar Juli dalam diskusi Webinar bersama Suara.com, Sabtu (18/7/2020).
Kesehatan ikan juga harus diperhatikan dengan tidak adanya tanda fisik bercak putih di badan ikan. Jika ikan tersebut adalah lele, pastikan kumisnya lurus, tidak terputus dan juga tidak keriting.
"Mulutnya tidak sariawan, kemudian di dalamnya dia juga lincah. Cara lihatnya, kalau di akuarium kita lihat dia bolak balik naik turun dan sebagainya. Kalau ikannya diam saja, itu ciri ikan yang sakit. Jadi itu ciri ikan yang sehat," jelasnya.
Sedangkan saat dibeli, ikan tidak boleh langsung dimasukkan ke dalam air bersih, pastikan air sesuai untuk tempat mereka bisa hidup. Caranya dengan mendiamkan atau endapkan air di ember selama 2 hari.
Sementara untuk air PDAM yang biasanya mengandung klorin, pengendapan harus lebih lama antara 6 sampai 7 hari. Atau jika terlalu lama, bisa juga memanfaatkan antiklorin yang banyak dijual.
"Kalau tidak sabar, bisa membeli antiklorin di toko akuarium supaya klorinnya bisa cepat hilang. Kalau dibiarkan begitu saja, 6 sampai 7 hari, kalau di kasih antiklorin dari toko aquarium, 2 sampai 3 hari sudah bisa dipakai untuk ditaruh ikan," katanya.
Baca Juga: Jokowi Minta Nelayan Berani Budidaya Perikanan Lepas Pantai
Metode pengendapan ini perlu dilakukan agar ikan bisa hidup di air, agar zat-zat racun dalam air yang membahayakan ikan bisa hilang.
"Setelah dimasukkan, pemberian makannya paling cepat 4 jam, karena baru dicemplungkan, ikannya itu tidak mau makan, nafsu makan belum muncul," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
7 Rekomendasi Lulur di Indomaret untuk Angkat Daki dan Mencerahkan, Murah Meriah Dekat dari Rumah
-
5 Rekomendasi Ampoule untuk Menyamarkan Noda Hitam, Murah Mulai Rp12 Ribu
-
7 Rekomendasi Tinted Sunscreen untuk 40 Tahun, Tidak Lengket di Kulit
-
5 Lip Tint Warna Natural untuk Dipakai Sehari-hari, Bikin Wajah Fresh dan Cantik Alami
-
Balet Cinderella, Dongeng Klasik yang Kembali Hidup di Atas Panggung
-
Labuan Bajo Bukan Cuma Komodo! Ini Pesona Permata Tersembunyi di Pulau Flores
-
5 Pilihan Jas Hujan Paling Bagus dan Awet, Bahan Anti Rembes Meski Diterpa Hujan Badai
-
5 Body Lotion Terbaik untuk Memutihkan Plus Kandungan SPF Tinggi, Bye Kulit Belang!
-
Transformasi Permainan Tradisional: Hadir Lebih Modern Tanpa Kehilangan Nilai Aslinya
-
Kapan Usia Ideal Anak Belajar Calistung? Cek 3 Tanda Motorik dan Psikologis Ini Dulu