Presiden Joko Widodo mendorong jajarannya di bidang kemaritiman untuk memiliki visi ke depan. Terutama yang berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan juga teknologi kemaritiman.
"Nelayan kita jangan terus diajak bekerja dengan pola-pola yang lama. Harus berani kita lompatkan ke dunia (kemajuan) yang lain," ucap Presiden saat memberikan sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kemaritiman Tahun 2017 di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Kamis (4/5/2017).
Presiden mencontohkan mengenai pendekatan 'offshore aquaculture' atau budidaya perikanan lepas pantai. Dengan pendekatan tersebut, sekumpulan ikan dipindahkan ke jarak tertentu di lepas pantai. Selama ini, para nelayan lebih banyak melakukan penangkapan dan budidaya di kawasan pantai. Padahal kawasan perairan di lepas pantai juga memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
"Kenapa kita tidak pernah berbicara mengenai 'offshore aquaculture'? Sekali lagi, 70 persen lebih negara kita adalah laut. Kenapa kita tidak pernah berbicara ini? Lihatlah Norwegia dan Taiwan, sekarang setiap hari mereka berbicara mengenai 'offshore aquaculture' ini," kata Presiden.
Ia pun meminta jajarannya untuk mulai memperkenalkan kepada para nelayan mengenai pendekatan tersebut agar dapat lebih produktif. Memang, diperlukan teknologi khusus untuk membudidayakan ikan di lepas pantai tersebut. Meski demikian, Kepala Negara memandang bahwa harga yang harus dibayarkan untuk menguasai teknologi tersebut sebanding dengan lompatan kemajuan yang akan dicapai oleh para nelayan.
"Bukan barang yang mahal. Saya tanya berapa sih? Rp47 milyar. Tidak mahal. Kalau kita belum bisa mengerjakan sendiri kerja samakan biar ada transfer pengetahuan dan teknologi. Tanpa itu kita tidak pernah melompat. Saya sampaikan berkali-kali kita ini terlalu monoton pada dunia perubahan yang sangat cepat sekali," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional