Suara.com - Selama pandemi Covid-19 masyarakat dianjurkan untuk membatasi interaksi fisik, dan mobilisasi ke area publik termasuk tempat kerja, sehingga banyak perusahaan mengambil beberapa kebijakan seperti pembatasan kehadiran karyawan, atau penerapan bekerja dari rumah.
Hal tersebut tentu saja dapat berdampak pada kesenjangan komunikasi dan produktivitas usaha, tetapi menurut Dr. Firman Kurniawan S., Akademisi, Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital, penerapan teknologi dapat menjadi solusi.
“Terlepas dari situasi pandemi yang dialami saat ini, sesungguhnya memang sudah saatnya perusahaan untuk menerapkan dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam ruang lingkup tempat kerja dan cara mereka bekerja," ujarnya dalam rilis yang diterima Suara.com, Selasa (20/10/2020).
Hal tersebut, sambung Firman, mencakup seluruh lini usaha, dari industri rumah tangga, hingga korporasi besar.
Perusahaan, kata dia, tidak boleh terjebak dalam euforia maupun kebiasaan yang lama dan harus segera berani melakukan digital transformasi.
"Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia dalam penerapan Fourth Industrial Revolution (“4IR”) atau Revolusi Industri 4.0. Bagi Indonesia, hal ini penting karena dapat memberikan peluang untuk mempercepat pencapaian visi Indonesia menjadi negara 10 besar dengan perekonomian terkuat di dunia," kata Firman.
Keyakinan tersebut, lanjut dia, diperkuat oleh penelitian Deloitte dalam laporan The Digital Workplace yang menunjukkan bahwa organisasi dengan penerapan teknologi online yang kuat memiliki produktivitas 7% lebih tinggi daripada yang tidak.
“Walau demikian, perubahan juga harus didukung perubahan pola pikir dan emosional dari manajemen untuk dapat menyesuaikan kembali cara baru dalam bekerja, serta bagaimana individu, kelompok, dan pimpinan berinteraksi satu sama lain. Disamping itu, manajemen juga harus jeli menentukan jenis platform yang paling tepat bagi perusahaan,” tambah Firma.
Kombinasi dari manajemen dan platform yang tepat merupakan kunci agar tercipta satu pandangan dari seluruh anggota perusahaan mengenai bagaimana teknologi dapat menjadi jembatan untuk terciptanya peningkatan kualitas dan efektifitas dari sebuah komunikasi dan kolaborasi.
Menjawab kebutuhan tersebut, Lark, platform kolaborasi terintegrasi hadir dengan berbagai fitur yang mampu untuk menjembatani seluruh hal yang dibutuhkan untuk tetap produktif kapanpun dan dimanapun, sehingga jarak bukan lagi menjadi masalah.
Baca Juga: Cara Menambah Kontak WhatsApp dengan QR Code, Mudah dan Cepat
"Hal ini akan menjadi keunggulan karena pengguna dapat mengerjakan berbagai macam hal, dari membuat dan mengedit dokumen, menerima email, mengirimkan pesan, mengelola agenda, hingga menelepon, serta melakukan video conference," ucap Joey Lim, Lark VP of Commercial, Asia.
Dan, salah satu faktor terpenting, lanjut dia, adalah kemudahan untuk dioperasikan oleh berbagai rentang usia, sehingga pengguna akan merasa sangat terbantu dan nyaman menggunakan platformnya tersebut.
Sekadar diketahui, Lark menyediakan berbagai fitur seperti Messenger, Video Conference, Docs & Sheets, Penyimpanan Cloud, Kalender, Email yang terintegrasi, serta fitur real-time translation dalam beberapa pilihan Bahasa seperti, Bahasa Indonesia, Cina, Korea, Jepang, Prancis, Portugis Brasil, Jerman, Hindi, Italia, Rusia, Spanyol, Thailand, dan Vietnam. Platform ini tersedia dalam versi website yang dapat diakses di Windows, dan MAC, serta versi aplikasi untuk Android dan IOS dalam 11 bahasa tampilan, termasuk Bahasa Indonesia.
Berita Terkait
-
Psikologi Digital: Soft Skill Baru yang Makin Dicari di Dunia Kerja Modern
-
Fenomena Job Hugging, Tanda Loyalitas atau Karier Stagnan?
-
Generasi 'Lemah' atau Generasi Sadar Batas? Wajah Baru Dunia Kerja
-
Tren Blog Personal Meningkat, Miharu Julie Jadi Sorotan Berkat Gaya Tulisannya
-
Server MCP Microchip, Jembatan Akses Data Produk ke Tools AI dan LLM
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Berapa Harga Saham GOTO? Komika Yudha Keling Pakai 1.412.025 Lembar sebagai Mahar
-
Skor Bahasa Inggris Indonesia Masih Rendah, Pembelajaran Humanis Jadi Kunci di Era AI
-
6 Jam Tangan dengan GPS dan Pemantau Jantung untuk Aktivitas Olahraga
-
8 Hewan Paling Mematikan yang Bisa Membunuh dalam Hitungan Menit
-
6 Tinted Sunscreen untuk Meratakan Warna Kulit, Cocok Bagi yang Malas Makeup
-
4 Perbedaan Facial Wash dan Facial Foam, Jangan Salah Pilih!
-
7 Rekomendasi Smartwatch Akurat Pengukur HR Terbaik, Harga Ramah di Kantong
-
Stop Iritasi! Brand Skincare Korea Berbasis Sains Ini Teruji Kuat Melawan Polusi dan Kelembapan
-
5 Sepatu Running Adidas Ori Terbaik: Nyaman Buat Harian sampai Lari Maraton
-
7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas, Bye Wajah Kusam