Suara.com - Lebih dari 100 peti mati kuno berusia 2.500 dipamerkan dalam pameran di Mesir, baru-baru ini.
Pameran dilakukan menyusul adanya penemuan terbaru dan terbesar tahun ini di pemakaman kuno Saqqara Necropolis.
Dilansir ANTARA dari Reuters, Sekretaris jenderal dewan tertinggi barang antik, Mostafa Waziri, melaporkan peti mati dinasti ke-26 tersebut disegel, dicat halus dan diawetkan dengan baik.
Lima puluh sembilan peti mati ditemukan pada bulan Agustus di situs warisan dunia UNESCO yang sama. Waziri berharap akan banyak harta karun ditemukan di sana.
Peti mati yang baru ditemukan, mumi dan artefak terkait, akan dipamerkan di Grand Egyptian Museum. Museum ini diharapkan dibuka tahun depan.
Sebelumnya diberitakan, Mesir mengumumkan penemuan 100 peti mati kuno, beberapa berisi mumi, dan sekitar 40 patung berlapis emas di pekuburan Firaun di selatan Kairo.
Menyadur The Guardian, sarkofagus dan patung yang disegel yang terkubur lebih dari 2.500 tahun yang lalu ditampilkan dalam sebuah pameran di Step Pyramid of Djoser di Saqqara.
Dalam pameran tersebut, para arkeolog membuka peti mati di dalamnya yang merupakan mumi yang terawat baik dan terbungkus kain.
Mereka juga melakukan sinar-X untuk memvisualisasikan struktur mumi purba, yang menunjukkan bagaimana tubuh itu diawetkan.
Baca Juga: Mesir Umumkan Total Temuan 100 Peti Mati Tersegel, Berumur 2.500 Tahun
Menteri pariwisata dan barang antik Mesir, Khaled el-Anany, mengatakan pada konferensi pers bahwa barang-barang itu berasal dari dinasti Ptolemeus yang memerintah Mesir selama sekitar 300 tahun dari sekitar 320 SM hingga sekitar 30 SM, dan Periode Akhir (664-332BC).
Khaled mengatakan mereka akan memindahkan artefak ke setidaknya tiga museum di Kairo termasuk Museum Agung Mesir yang dibangun Mesir di dekat Piramida Giza.
Pihak berwenang Mesir juga mengatakan mereka akan mengumumkan penemuan lain di pemakaman Saqqara akhir tahun ini.
Penemuan di nekropolis tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian penemuan arkeologi di Mesir.
Sejak September, otoritas barang antik telah mengungkapkan setidaknya 140 sarkofagus yang disegel, sebagian besar dengan mumi di dalamnya, di area yang sama di Saqqara.
Tag
Berita Terkait
-
Liverpool Resmi Ditinggal Mohamed Salah pada Desember 2025
-
Penemuan Fosil Dinosaurus Paling Akurat Ungkap Wujud Asli Edmontosaurus 66 Juta Tahun Lalu
-
Terobosan KTT Sharm El-Sheikh: Sisi Desak Perdamaian Palestina-Israel dengan Solusi Dua Negara
-
Prabowo Dipuji Trump di KTT Perdamaian Gaza: Peran Penting di Balik Layar Terungkap
-
Prabowo Kepergok Ngobrol dengan Trump: Minta Ketemu Anaknya?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow