Suara.com - Perubahan iklim serupa dengan pengendalian penyakit menular seperti Covid-19 dan masalah lain yang menyebar lintas batas dengan konsekuensi global. Semuanya hanya dapat ditangani secara efektif melalui kerja sama internasional.
Hal inilah yang membuat Singapore International Foundation (SIF) yang bekerja sama dengan perusahaan sosial Code For Asia (CFA) menyelenggarakan Climate Hack 2021.
Acara ini memanfaatkan teknologi dan jaringan internasional untuk bekerja sama dalam mengatasi perubahan iklim yang terjadi di dunia.
"Program ini menandai langkah pertama SIF ke dalam e-volunteering saat kami menavigasi new normal dalam kerjasama internasional untuk pembangunan. Kami berharap dapat mengadakan lebih banyak program serupa dalam waktu dekat," jelas Jean Tan, SIF’s Executive Director dalam siaran pers yang Suara.com terima, Kamis (10/6).
Sementara itu, Enjiao Chen, salah satu pendiri CFA mengatakan pihaknya percaya setiap individu dapat mendorong perubahan melalui inovasi digital yang mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan membangun masa depan yang lebih baik.
"Saya yakin solusi yang disampaikan hari ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif di wilayah ini dan saya berharap dapat melihat hasilnya," tambahnya.
Program yang dilakukan secara virtual ini dimenangkan oleh empat tim dari Indonesia dan Malaysia. Total, SIF dan CFA menerima 46 prototipe digital dari tim di seluruh Asia yang merancang solusi untuk mengatasi perubahan iklim.
Sembilan tim dari lima negara berhasil mencapai babak final yang dinamakan Demo Day, Sabtu lalu.
Mereka mempresentasikan ide, solusi, dan prototipe mereka, yang mencakup bidang-bidang seperti keanekaragaman hayati, energi, ketahanan pangan, limbah, dan kehidupan berkelanjutan - kepada panel juri yang mengevaluasi dampak dan inovasi.
Baca Juga: Dokter Ungkap Pentingnya Vitamin D untuk Pasien Covid-19, Bisa Tekan Risiko Kematian!
Tim yang terpilih sebelumnya telah dibimbing oleh pengusaha, desainer, developers, dan pakar iklim untuk menyempurnakan dan mempertajam ide-ide mereka sebelum membuat presentasi terakhir.
Sebagai juara pertama, Not Samsan Tech dari Indonesia berinivasi menciptakan e-CO2mmurz, ekstensi browser yang menginformasikan pengguna tentang konsumsi karbon dioksida saat berbelanja di platform ecommerce.
"Kami bangga menjadi salah satu pemenang Climate Hack 2021. Program ini benar-benar memberikan pengalaman yang berharga bagi tim kami. Peralatan digital serta bimbingan pelatih dan mentor memungkinkan kami untuk melihat kebutuhan yang ingin kami penuhi dalam sudut pandang yang baru dan berbeda," kata Dharmawan Santosa dari Not Samsan Tech.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
5 Tanaman Pengusir Cicak di Rumah, Aman dan Mudah Ditanam!
-
Gak Perlu Ngopi, Cukup Semprot! 5 Parfum Aroma Kopi Ini Bikin Fokus Seharian
-
7 Rekomendasi Sunscreen yang Water Based untuk Kulit Kering, Langsung Meresap Tanpa Lengket
-
5 Rekomendasi Sunscreen Buat Olahraga: Tekstur Ringan dan Bebas Whitecast
-
Duduk Perkara Banyak Band Cabut dari PestaPora karena Freeport: Tuai Kecewa Hingga Putus Kerjasama
-
Disponsori Freeport, Berapa Harga Tiket Pestapora?
-
Profil Kiki Ucup Promotor Pestapora: 'Dicampakkan' Band Gegara Sponsor PT Freeport
-
Sosok Eko Purnomo: Dikira Penjarah Rumah Sahroni, Ternyata Seniman Mendunia
-
Apa Saja Golden Rules JKT48? Tidak Hanya Dilarang Berpacaran
-
Mengenal Sindrom Patah Hati, Begini Cara Pemulihannya