Suara.com - Investasi uang melalui platform daring menjadi cara menabung masa kini yang makin luas digunakan masyarakat. Menurut CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra, dalam 5 tahun terakhir jumlah investor di Indonesia tumbuh secara signifikan.
Sayangnya, hal tersebut tidak diikuti dengan keterbukaan informasi mengenai cara investasi dan risiko yang bisa terjadi. Sehingga kasus investasi bodong kerap kali ditemukan di tengah masyarakat yang tertipu menabung uang dengan imbal hasil besar dalam waktu singkat.
"Masih rendahnya literasi masyarakat terkait investasi dan risikonya. Padahal investasi tidak selalu akan untung," kata Karaniya dalam webinar Investasi, Rabu (6/4/2022).
Ia menyampaikan bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih platform investasi. Berikut 3 ciri investasi bodong yang mudah dikenali.
1. Tidak Ada Izin Resmi
Izin yang diperlukan bukan sekadar izin usaha. Karaniya mengatakan bahwa platform investasi juga harus memiliki izin sebagai pengelola investasi dari Bank Indonesia maupun Kementerian terkait sesuai dengan produk yang ditawarkan.
"Untuk mengecek izin itu beneran atau bukan, gampang. Tolong cek langsung di website lembaga resmi seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Bank Indonesia, atau kalau ada komunitas investasi. Jadi di 3 website resmi itu tertera," ujarnya.
2. Transaksi dengan Rekening Pribadi Bukan Rekening Perusahaan
Platform investasi resmi tidak akan meminta transfer uang ke rekening dengan nama pribadi. Seluruh investasi yang resmi pasti akan memiliki nomor rekening khusus dengan nama perusahaan.
Bahkan pada investasi reksadana, uang akan ditransfer ke rekening kustodian maupun kas negara untuk investasi surat berharga negara. Sehingga platform investasi tidak secara langsung memegang uang investor.
3. Klaim Cuan 100 Persen Dalam Waktu Singkat
Jangan mudah tergiur dengan klaim cuan besar hanya dalam beberapa hari. Meskipun saat awal investasi mungkin keuntungan bisa didapat, belum berarti hal serupa akan terus berlanjut. Investasi jenis apa pun tidak ada yang bisa dipastikan bisa untung berapa persen.
Baca Juga: Puan Maharani: Praktik Investasi Ilegal Sangat Masif, Harus Ada Upaya Khusus Menghentikannya
Jadi, jangan sampai tertipu dengan investasi bodong, ya!
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
6 Shio Diprediksi Bakal Beruntung pada 30 Desember 2025, Siap-Siap Dapat Rezeki!
-
5 Rekomendasi Parfum Lokal yang Wanginya Nempel 12 Jam di Baju, Harga Terjangkau
-
Menjelang 2026, Ini Ulasan Tren Hunian, Ruang Kerja, dan Wellness di Asia
-
Tren Kota Modern di Asia: Mulai dari Bangunan, Teknologi, hingga Gaya Hidup
-
4 Sepatu Lokal Mirip Samba yang Stylish dan Terjangkau Mulai Rp200 Ribuan
-
Katalog Promo Tebus Murah Alfamart Mulai Rp5 Ribu, Cek sebelum Berakhir!
-
6 Cushion dengan Hasil Akhir Velvet Matte untuk Tampilan Halus seperti Beludru
-
5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
-
Daftar Promo Makanan Spesial Akhir Tahun 2025, Hidangan Jepang hingga Kopi Kekinian
-
5 Rekomendasi Sheet Mask Kolagen untuk Samarkan Penuaan Usia 40 Tahun