Suara.com - Fenomena aneh tapi nyata dialami oleh seorang perempuan di Amerika Serikat. Jika banyak perempuan punya titik sensitif atau g-spot di payudara atau vagina, perempuan ini punya g-spot di tenggorokan atau disebut juga orgasme tenggorokan.
Pada awalnya Dominique D'Vita mengaku kaget saat melakukan oral seks pada pasangannya, lalu melihat air liurnya semakin mengental di mulutnya, gairah mulai menghinggapi tenggorokan, hingga akhirnya tubuhnya gemetar.
"Saya merasakan kenikmatan dari mulut saya sampai ke alat kelamin saya, seperti ombang yang merambat di saluran tenggorokan," ujar D'Vita perempuan berusia 54 tahun yang bekerja sebagai instruktur tantra di Austin, Texas mengutip Insider, Jumat (11/11/2022).
Menariknya, D'Vita adalah satu dari sekelompok perempuan yang mengatakan mereka bisa mencapai orgasme hanya dari stimulasi mulut, lidah dan tenggorokan mereka.
Bahkan melakukan oral seks, atau hanya sekedar mengisap jari maupun mainan sudah cukup bisa membawa mereka ke titik klimaks. Sensasi orgasme ini berawal dari tenggorokan ke mulut hingga akhirnya menjalar ke alat kelamin dan seluruh tubuh,
Tidak hanya itu D'Vita juga mengaku bisa rasakan orgasme hanya dengan latihan pernapasan seperti pranayama.
"Stimulasi dari bagian tubuh manapun bisa menghasilkan pengalaman orgasme. Orgasme berpusat di otak, dan beberapa ornag bisa alami orgame dengan cara yang orang itu tidak tahu," ujar Seksolog Carol Queen.
Para peneliti yang sudah meneliti tentang orgasme nongenital atau orgasme bukan dari alat kelamin, disebut memiliki ekspresi otot di bagian tubuh yang biasanya tidak dianggap erotis.
Orgasme tenggorokan juga bisa terjadi karena stimulasi saraf vagus, yaitu sebuah jalur saraf panjang dari batang otak ke organ reproduksi pada lelaki maupun perempuan.
Seorang Obgyn sekaligus pendiri perusahaan mainan seks Cere, Dr. Amir Marashi mengatakan bahwa ada empat cabang saraf yang mencapai otot dan jaringan di bagian belakang mulut, akar lidah, tenggorokan, dan pita suara.
Saraf vagus terhubung secara tidak langsung ke alat kelamin melalui saraf pudendal, yang hasilnya merangsang alat kelamin.
"Ini mungkin salah satu alasan ketika tenggorokan dirangsang bisa memicu orgasme genital," tutup Marashi.
Berita Terkait
-
Studi Ungkap Ternyata Banyak Orang Orgasme Cuma Lewat Digeltik, Kok Bisa?
-
Studi: Perempuan yang Hisap Ganja Sebelum Berhubungan Seks Bisa Capai Klimaks dan Orgasme
-
Apakah PMO Membatalkan Puasa? Pahami Hukum dan Penjelasannya!
-
Orgasme Wanita Bisa Bikin Kejang Sampai Terasa Melayang? Dokter Boyke Ungkap Faktanya
-
Suami Ereksi Terlalu Lama Bikin Istri Menderita, Loh Kok Begitu? Ini Kata Seksolog
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow