Suara.com - Pasangan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah tengah berbahagia menyambut anak kedua mereka. Kehamilan kedua Aurel itu diakui memang tidak direncanakan.
Itu sebabnya, baik Aurel juga Atta sama-sama terkejut lantaran menyadari kalau jarak kehamilan itu terlampau dekat usianya dengan anak pertama mereka Ameena Hanna Nur Atta.
Atta sendiri telah mengakui kalau kehamilan kedua Aurel termasuk 'kebobolan' karena pasangan itu tak melakukan KB.
"Sebenernya emang terlalu dekat, harusnya kan dua tahun," kata Aurel Hermansyah dikutip dari akun TikTok @info.podcasthits yang mengunggah potongan podcast mereka, Rabu (10/5/2023).
"Ya gimana ini mah dikasih Tuhan sayang, ya nggak ada yang tahu," sahut Atta Halilintar.
Resiko ini semakin besar karena Aurel Hermansyah melahirkan anak pertamanya lewat operasi caesar. Dia sendiri menyebut luka dalamnya belum kering sempurna.
Kondisi itu turut dikhawatirkan oleh Atta Halilintar yang tampak bersalah. Aurel Hermansyah kemudian langsung mencetuskan ide agar diizinkan melakukan KB.
Sayangnya, Atta Halilintar belum setuju dengan ide Aurel. Anak sulung dari Gen Halilintar itu ragu bila Aurel memutuskan KB.
"Yaudah berarti aku KB aja ya habis ini," ujar Aurel Hermansyah yang membuat Atta Halilintar terlihat tidak senang.
Baca Juga: Krisdayanti Tak Kaget Aurel Hermansyah Hamil Anak Kedua: Dia Itu Kayak Saya
"Ya terserah kamu aja, lah," sahut Atta Halilintar tampak tak suka.
"Ih (jawabannya) tuh kan," cecar Aurel Hermansyah.
"Bukan tuh, kan. Boleh nggak sih di agama KB itu?" tutur Atta Halilintar yang rupanya ragu mengizinkan Aurel Hermansyah KB karena alasan agama.
KB atau keluarga Berencana sebenarnya telah jadi program pemerintah sejak masa Orde Baru. Sedang secara internasional, program yang sama telah dilakukan sekitar 100 tahun.
Ustad Khalid Basalamah mengungkapkan bahwa bila memang lebih banyak maslahat atau manfaatnya ketika melakukan KB maka tidak masalah dilakukan. Tetapi, perlu dipertimbangkan juga mudharat atau kerugian dari melakukan KB.
"Karena kebanyakan orang yang habis KB susah hamil lagi, ngomongnya begitu," lanjutnya.
Padahal, hamil sendiri termasuk ibadah paling besar bagi perempuan. Bahkan, apabila perempuan meninggal ketika masih hamil atau sedang melahirkan, maka termasuk dikategorikan mati syahid.
"Kalau memang dipastikan tidak ada bahan-bahan haram bagi seorang muslim, boleh (lakukan KB). Itu pun dengan syarat bukan mengikuti program misalnya untuk mencukupkan anak dua. Melainkan untuk mengatur jarak keturunan," jelas Ustad Khalid.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR