Suara.com - Rebecca Klopper diduga menjadi korban konten intim non konsensual atau non consensual intimate images (NCII) karena video syur mirip dirinya yang tersebar. Kalau sudah begitu gimana ya cara mengatasinya?
Dugaan Rebecca jadi korban NCII dikonfirmasi Marissya Icha saat bersama kekasih Fadly Faisal yang membuat laporan ke polisi. Ia menyebutkan Rebecca dua kali diperas hingga total Rp 30 juta.
"Satu bulan aku membuat laporan, pelakunya sudah ditahan. Dua orang ditahan di Mabes Polri, termasuk mantan dari Rebecca juga dipanggil. Mantannya itu sering sekali mengancam Rebecca, iya (setelah putus tetap mengancam)," kata Marissya Icha.
NCII adalah penyebaran konten intim dengan tujuan untuk mempermalukan korban, karena dalam video atau gambar direkam saat korban tidak sadar.
Berikut ini cara menghadapi konten intim tersebar saat jadi korban NCII yang bisa dilakukan melansir NBC Chicago, Sabtu (27/5/2023).
1. Ajukan Laporan Polisi
Menyebarkan konten pribadi tanpa persetujuan masuk dalam perbuatan pornografi balas dendam. Jika mengalami hal ini maka segeralah mengajukan laporan polisi setempat dan mengumpulkan bukti sebanyak-banyaknyam, termasuk tangkapan layar hingga pesan teks.
2. Amankan Foto dan Video di Media Sosial
Langkah ini tergantung dimana konten NCII itu tersebar. Misalnya jika tersebar di facebook segera mencaritahu dan mengikuti protokol pelaporan dari media sosial terkait. Apalagi di facebook memiliki pelaporan standar komunitas yang bisa dimanfaatkan.
Baca Juga: Sama-sama Tersandung Video Dewasa, Ini Pesan Gisel ke Rebecca Klopper
Bisa juga menghubungi media sosial terkait dengan cara email atau menghubungi customer service, untuk mendapatkan tindakan pemblokiran.
3. Berkonsultasi dengan Pengacara
Selain melaporkan ke polisi agar memberikan hukuman dan tuntutan terhadap pelaku, bisa juga menghubungi pengacara dengan mengajukan gugatan perdata. Misalnya meminta pemerintah terkait menghapus atau memblokir video NCII yang memuat tubuh korban.
Sementara itu, korban NCII bisa mengalami dampak berbahaya bukan hanya serangan fisik apalagi psikologis. Bahkan di saat hampir semua orang memiliki sosial media, korban bisa mengalami doxing.
Doxing ini bisa terjadi karena sangat sedikit warganet yang kurang memahami dan mengenali saat seseorang mengalami serangan NCII. Apalagi umumnya NCII ini bisa membuat korban mengalami gangguan stres pasca trauma, kecemasan, depresi bahkan hingga bunuh diri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Mengenal Tren Divorce Cake, Simbol Transisi dari Duka Jadi Perayaan
-
Cara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Online Lewat JMO
-
7 Sepatu Lokal Paling Mahal dengan Kualitas Import untuk Pengusaha Muda
-
Blue Origin Sukses Luncurkan Misi Mars, Gendong 2 Wahana Antariksa NASA
-
Biodata dan Agama Rully Anggi Akbar, Suami Boiyen Punya Pekerjaan Mentereng
-
7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
-
5 Sunscreen SPF 50 yang Ringan dan Cepat Meresap, Nyaman Dipakai Seharian
-
Biodata dan Agama Boiyen, Resmi Menikah dengan Rully Anggi Akbar
-
Ramalan Zodiak 15 November 2025: Intip Keberuntungan Karier, Asmara & Keuangan
-
5 Parfum Wangi Bayi untuk 'Bayi Dewasa': Segar, Lembut, dan Tahan Lama