Suara.com - Perkara kasus penganiayaan David Ozora yang dilakukan Mario Dandy sedang berada di tahap persidangan. Baru-baru ini, persidangan kembali dilakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan agenda keterangan saksi atas peristiwa tersebut.
Berdasarkan keterangan orang tua dari teman David Ozora, Rudy Setiawan, saat Mario Dandy ditanya kala itu, ia hanya mengaku hanya membela adiknya yang dilecehkan.
"Saya tanya ke lelaki berlengan panjang yang baru diketahui sekarang itu Mario. Kenapa ini? Elu apain? Kamu anggota ya?" tanya Rudy Setiawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (13/6/2023).
Bukan (anggota) om. Dia melecehkan adik saya," tuturnya.
Rudy Setiawan menjelaskan, saat ia datang ke lokasi, kondisi David Ozora sudah parah dan telentang. Namun, ketika ditanya apa yang dilakukan, Marip Dandy mengatakan, hanya memukul David Ozora sebanyak dua kali. Padahal Rudy Setiawan melihat kondisi David Ozora sudah sangat parah.
"Saya datang, (David) sudah telentang, kaki lurus. Darah keluar dari mulut, saya lihat dari kuping, pipi kanan luka (berbentuk) bulat," jelas Rudy Setiawan.
"Dia (Mario Dandy) bilang cuma pukul dua kali. Tapi saya lihat David, syok," sambungnya.
Melansir laman Kelly Magazine, orang yang melakukan kekerasan biasanya akan menyangkal perbuatannya itu. Hal ini karena mereka tidak ingin bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Selain itu, beberapa orang yang melakukan kekerasan juga sering membuat keterangan palsu. Dengan membuat keterangan palsu itu dapat membuatnya terhindar dari hukuman.
Tidak tanggung-tanggung, demi terhindar dari hukuman itu, mereka rela mengancam korban untuk tidak buka suara. Bahkan, beberapa pelaku rela membuat korban diragukan sehingga ia akan minim simpati dari orang lain.
Sementara itu, beberapa pelaku kekerasan juga sering berpura-pura tidak begitu ingat kejadian yang dialami. Penelitian mengungkapkan, hal ini membuat pelaku seolah-olah mengubah ingatan atas segala peristiwa yang terjadi.
Hal lain yang membuat para pelaku tidak mengakui atau berbohong dengan perbuatannya. Oleh sebab itu, pelaku akan terus menyangkal kalau dirinya tidak melakukan kekerasan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Hasil Survei Sebut Gen Z Lebih Percaya Bank Digital, Ini Alasannya!
-
Nonton Bola Lebih Seru, Pikachu Turun ke Lapangan Temani Anak-Anak di AFF U23
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka