Suara.com - Israel telah setuju untuk memulai jeda empat jam setiap hari dalam pertempuran di Gaza utara untuk memungkinkan orang-orang melarikan diri dari serangan yang mereka lancarkan. Hal itu diumumkan oleh pemerintah Ameriak Serikat, sekaligus mengklaim itu adalah sebuah langkah yang benar.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan humanitarian pause atau jeda kemanusiaan pertama akan diumumkan pada hari Kamis. Ia menambahkan bahwa Israel telah berkomitmen untuk mengumumkan setiap jeda empat jam setidaknya tiga jam sebelumnya.
“Kami telah diberitahu oleh Israel bahwa tidak akan ada operasi militer di wilayah ini selama masa jeda, dan proses ini akan dimulai hari ini,” kata Kirby.
Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah meminta Israel untuk “jeda lebih dari tiga hari” selama negosiasi mengenai pembebasan beberapa tawanan yang ditahan oleh kelompok Palestina Hamas, tetapi dia mengesampingkan kemungkinan gencatan senjata secara umum.
Kirby menjelaskan bahwa tidak akan ada gencatan senjata antara Israel dan Hamas, dengan mengatakan hal itu akan membantu kelompok Palestina “melegitimasi apa yang mereka lakukan” pada tanggal 7 Oktober, “dan kami tidak akan mendukung hal itu saat ini”.
Biden telah meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melakukan jeda harian selama panggilan telepon pada hari Senin.
Biden, ketika ditanya apakah dia merasa frustrasi dengan Netanyahu atas keterlambatan dalam melakukan humanitarian pause, berkata, “Ini memakan waktu lebih lama dari yang saya harapkan.”
Lantas, apa sebenarnya jeda kemanusiaan atau humanitarian pause itu?
Istilah humanitarian pause sebenarnya tidak mempunyai definisi baku dalam hukum internasional. Begitupun dengan ‘humanitarian ceasefire’, ‘‘humanitarian truce’, atau ‘ceasefire. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata juga tidak diwajibkan untuk mengambil langkah-langkah tersebut berdasarkan hukum. Demikian seperti dilansir dari Chatham House.
Baca Juga: Terekam Kamera, Detik-detik Masjid Khalid bin al-Walid di Gaza Hancur Dibombadir Israel
Namun, penerapan jeda kemanusiaan dapat mendorong kepatuhan terhadap kewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional.
Bagaimana cara kerja jeda kemanusiaan (atau gencatan senjata atau gencatan senjata)?
Penghentian seranganuntuk tujuan kemanusiaan harus disetujui oleh pihak-pihak yang bertikai. Mereka perlu menyepakati waktu, lokasi, rute, dan siapa saja yang berhak mendapatkan manfaat dari hal tersebut.
Jeda tersebut tidak mempengaruhi perlindungan dan kewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional. Itu adalah cara untuk memberikan efek pada mereka.
Langkah persis yang perlu dilakukan tergantung pada tujuan jeda tersebut. Misalnya, dalam hal terdapat jeda untuk memungkinkan transit bantuan kemanusiaan.
Selain rute dan waktu, para pihak harus menyetujui organisasi mana yang berhak untuk berpartisipasi; pengaturan apa, yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa hanya barang-barang bantuan yang diberikan; dan kelompok masyarakat mana yang dapat memperoleh manfaat dari bantuan ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
4 Sepatu Lari Teknologi Tinggi Rekomendasi Dokter Tirta untuk Kecepatan Maksimal
-
5 Sunscreen Mengandung Antioksidan untuk Usia 60-an, Rahasia Awet Muda
-
Mahasiswa Perlu Kompetensi Lintas Budaya, Prasmul-Canterbury Jawab Lewat Experiential Learning
-
5 Lipstik untuk Usia 40-an, Wajah Segar dan Terlihat Lebih Muda
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated