Suara.com - Baru-baru ini heboh mahasiswa Aceh serbu pengungsi Rohingya hingga memicu perdebatan netizen. Bahkan beberapa menyebut masyarakat Aceh mengalami xenophobia, kondisi apa itu?
Momen mahasiswa Aceh seru tempat penampungan pengungsi Rohingya viral di Twitter. Seperti yang dibagikan akun @herricahyadi, dilihat suara.com, Sabtu (30/12/2023) tampak mahasiswa dengan almamater hijau menyerbu sekumpulan pengungsi yang terdiri dari perempuan dan anak-anak.
Melihat serbuan ini, tidak sedikit perempuan dan anak-anak yang menangis mendapat perilaku tersebut dan merasa ketakutan. Beruntung polisi berhasil menghadang para mahasiswa tersebut, sehingga tidak berakhir menyakiti para pengungsi.
Di sisi lain melihat aksi para mahasiswa tersebut banyak yang berusaha memahami, dan banyak juga yang menyayangkan atas perilaku tersebut karena menganggap mereka termakan hoax dan kebencian Rohingya. Bahkan ada juga yang menyebut warga Aceh mengalami Xenophobia.
"Yang masih kemakan hoaks dan xenophobia tentang Rohingya, silahkan dibaca. Tanggapan jurnalis muslim Palestina: @Hebh_Jamal," tulis akun @margianta yang melampirkan pesan jurnalis Palestina, meminta masyarakat Indonesia tidak menyebarkan kebencian pada pengungsi Rohingya, yang merupakan kelompok rentan.
Apa Itu Xenophobia?
Situs Britannica, menyebutkan xenophobia adalah perasaan takut sekaligus sikap penghinaan terhadap orang asing yang apapun yang dianggap asing.
Xenophobia juga digambarkan sebagai keyakinan seseorang bahwa individu atau budaya asing merupakan ancaman terhadap identitas bangsanya, sehingga orang asing tersebut tidak akan bisa bersatu dengan masyarakat lokal dengan damai.
Xenophobia berasal dari bahasa Yunani Kuno, terdiri dari xenos yang berarti orang asing dan phobos berarti takut. Sehingga disimpulkan orang asing mengancam persatuan masyarakat tersebut.
Baca Juga: Indonesia Waspada Jadi Tujuan Perdagangan Manusia Berkedok Etnis Rohingya
Ciri xenophobia bisa beragam bentuknya dari mulai bentuk diskriminasi, kekerasan terhadap agama, kelompok etnis, rasis, ujaran kebencian hingga genosida.
Bentuk xenophobia yang paling lama dan paling terkenal yaitu anti semitisme yang menempatkan kelompok orang yahudi sebagai kelompok agama dan etnis jadi sasaran genosida secara sistematis di tangan pemerintahan Nazi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Fashion Meets Performance: Lahirnya Tas Ikonik Paling Timeless Tahun Ini
-
Art Healing Session: Ketika Seni Jadi Obat Hati Pejuang dan Penyintas Kanker Payudara
-
Converse SHAI 001: Fashion Statement Penuh Makna dari Shai Gilgeous-Alexander
-
5 Moisturizer dengan Kandungan Pencerah, Ampuh Hilangkan Flek Hitam di Wajah
-
5 Rekomendasi Sunscreen Murah untuk Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
-
Cerai dari Zize, Arhan Diduga Dekat dengan Sosok Inka: Langgar Etika Masa Iddah Mantan Istri?
-
Apa Itu Surat Izin Menstruasi yang Sedang Viral? Begini Pesan dan Tujuannya
-
5 Rekomendasi Foundation untuk Tutupi Flek Hitam dan Garis Halus, Nggak Bikin Wajah Kering
-
Mewahnya Lokasi Pernikahan Amanda Manopo di Hotel Langham, Segini Biaya Paketnya!
-
Azizah Salsha Mesra dengan Pria Lain Padahal Baru Seminggu Cerai dari Arhan: Langgar Masa Iddah?