Suara.com - Aksi Kamisan memasuki usia yang ke-17 pada 18 Januari 2024 sejak pertama kali digelar pada 2007 silam. Sejarah Aksi Kamisan tidak bisa dilepaskan dari peristiwa – peristiwa pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat dalam catatan sejarah Indonesia.
Ada dua alasan utama digelarnya Aksi Kamisan tiap Kamis mulai pukul 16.00 WIB di depan Istana Negara: pembunuhan di masa 1965 dan penculikan aktivis 1998 yang hilang hingga detik ini.
Kendati awalnya hanya diikuti oleh keluarga dan kerabat para korban, kini Aksi Kamisan bisa diikuti oleh siapa saja yang peduli terhadap isu HAM di Indonesia. Tuntutan pun semakin meluas ditambah dengan kasus – kasus pelanggaran HAM terbaru.
Namun, jangan bayangkan Aksi Kamisan layaknya demonstrasi besar – besaran. Peserta aksi hanya akan diam mengheningkan cipta di depan istana sambil berpakaian serba hitam dan juga membawa payung berwarna hitam. Sesekali mereka membaca puisi.
Aksi damai selama satu jam ini ditujukan untuk menggugat kalangan birokrat yang selama ini dianggap tidak serius dalam menangani kasus – kasus pelanggaran HAM.
Pemilihan warna hitam sebagai seragam ini menjadi simbol keteguhan duka cita para korban, keluarga dan semua peserta demonstra yang berubah jadi cinta kasih terhadap para korban dan sesama. Sedangkan payung dilambangkan sebagai bentuk perlindungan dan Istana Presiden sebagai simbol kekuasaan.
Total sudah 800-an kali Aksi Kamisan dilakukan sepanjang 17 tahun. Awalnya, Aksi Kamisan ini dipelopori Katarina Sumarsih. Dia merupakan ibunda dari Bernardus Realino Norma Irmawan atau Wawan yang merupakan korban penembakan oleh aparat dalam Tragedi Semanggi 1998. Tragedi ini memicu kemarahan kalangan mahasiswa saat itu sehingga berujung pada kudeta Presiden Soeharto.
Pelopor lain adalah Suciwati. Perempuan ini telah puluhan tahun malang – melintang dalam aktivisme HAM. Dia juga istri dari aktivis HAM Munir yang meninggal di pesawat dalam penerbangan menuju Amsterdam Belanda pada September 2004.
Aksi Kamisan salah satunya bertujuan untuk menuntut dituntaskannya kasus Munir yang diduga kuat diracun dalam perjalanan menuju Eropa. Terakhir, Aksi Kamisan didukung oleh Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK). Lembaga ini mengadvokasi korban – korban pelanggaran HAM.
Baca Juga: Film Eksil: Dokumenter Terbaik Jejak Eksodus 1965, Segera Tayang!
Sampai saat ini Aksi Kamisan masih terus berlangsung. Tuntutan penuntasan kasus – kasus pelanggaran HAM yang disuarakan peserta aksi belum ditanggapi serius oleh negara.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Apa Itu Aksi Kamisan? Sudah 17 tahun Kasus Pelanggaran HAM Belum Terselesaikan
-
Bajunya Dipakai Mahfud MD dalam Debat Keempat, Ini Lho Sejarah Mapala Indonesia
-
Peringatan 17 Tahun Aksi Kamisan: Isu HAM Belum Jadi Prioritas di Indonesia
-
KontraS Catat Ada 79 Pelanggaran HAM Terkait Proyek Strategis Nasional di Periode Kedua Jokowi
-
Film Eksil: Dokumenter Terbaik Jejak Eksodus 1965, Segera Tayang!
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Dari Hobi Jadi Profesi: Cara Wonder Voice of Indonesia Cetak Talenta Voice Over Profesional
-
Catat, Ini 7 Titik Tubuh yang Perlu Disemprot Parfum agar Wangi Seharian
-
Specs Coanda vs Ortuseight Hyperblast 2.0, Duel Sepatu Lari Lokal Rekomendasi Dokter Tirta
-
Kalender Jawa 28 Oktober 2025 Selasa Pon: Mengungkap Sifat dan Peruntungan Weton Lainnya
-
5 Cushion Minim Oksidasi dan Cocok untuk Kulit Berminyak, Bye-Bye Wajah Kusam!
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Pendidikan Humaniora Digital: Menjaga Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan di Era Modern
-
7 Matcha Powder Terbaik untuk Bikin Latte di Rumah: Rasa Lezat, Lebih Hemat
-
Terinspirasi dari Ruang Ganti Atlet Tenis, Lacoste Ubah Runway Jadi Panggung Atletik yang Elegan
-
Biodata dan Agama Rinaldi Nurpratama, Kakak Raisa Punya Karier Mentereng