Suara.com - Aksi Kamisan telah memasuki usai 17 tahun pada 18 Januari 2024. Meksi sudah lewat 17 tahun, kasus pelanggaran HAM tersebut masih belum terpercahkan. Lantas, apa itu Aksi Kamisan? Berikut ini ulasannya.
Diketahui, Aksi Kamisan ini dilakukan setiap hari kamis oleh para demonstran yang menuntut keadilan untuk para korban pelanggaran HAM (hak asasi manusia). Nah untuk selengkapnya, simak berikut ini penjelasan apa itu Aksi Kamisan.
Apa Itu Aksi Kamisan?
Aksi Kamisan ini merupakan aksi untuk menuntut keadilan untuk para korban pelanggaran HAM. Tercatat bahwa Aksi Kamisan ini sudah dilakukan setidaknya 800 kali setiap hari kami sejak tahun 2007.
Aksi Kamisan ini diikuti oleh para korban dan keluarganya, serta masyarakat umum yang turut menuntut keadilan. Aksi Kamisan ini bukanlah kegiatan demonstrasi yang riuh, melainkan kegiatan yang damai dengan diikuti tuntutan berbagai bentuk.
Dalam tuntutan Aksi Kamisan tersebut, para demonstran mengenakan sejumlah atribut berupa payung hingga kaos berwarna hitam. Selain itu, ada juga pembacaan puisi yang ditujukan untuk para penguasa.
Adapun pemilihan warna hitam ini sebagai simbol keteguhan duka cita para korban, keluarga dan semua peserta demonstra yang berubah jadi cinta kasih terhadap para korban dan sesama. Sedangkan payung dilambangkan sebagai bentuk perlindungan dan Istana Presiden sebagai simbol kekuasaan.
Sejarah Aksi Kamisan
Sekilas sejarah tentang awal mula terjadinya Aksi Kamisan yaitu dimulai pada hari Kamis, 18 Januari 2007. Pada saat itu namanya bukan Aksi Kamisan, tapi aksi diam. Aksi ini biasa digelar pada pukul 4 sore (WIB) setiap hari Kamis.
Baca Juga: Peringatan 17 Tahun Aksi Kamisan: Isu HAM Belum Jadi Prioritas di Indonesia
Para aksi demonstran akan berdiri mengheningkan cipta selama satu jam di depan gedung Istana Kepresidenan. Mereka akan mengenakan atribut serba hitam dari mulai pakaian hingga payung.
Peserta demonstran ini melakukan Aksi Kamisan untuk memperingati dan mengenang para kobran pembunuhan besar-besaran 1965-1966 serta peristiwa peculikan yang terjadi pada tahun 1998 silam di Indonesia.
Selain itu, Aksi Kamisan ini juga digelar untuk memperingati peristwia –peristiwa pelanggaran HAM lainnya seperti peristiwa Tanjung Priok, Talangsari, dan beberapa peristiwa pelanggaran HAM lainnya.
Sebagai informasi tambahan, Aksi Kamisan ini dipelopori Katarina Sumarsih yang merupakan ibunda dari Bernardus Realino Norma Irmawan (Wawan). Wawan ini adalah korban penembakan oleh aparat dalam tragedy Semanggi 1998.
Selain itu, aksi ini juga dipelopori oleh Suciwati dan JSKK (Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan). Adapun Suciwati ini merupakan istri dari mendiang Munir Said Thalib. Munir ini dikenal sebagai pejuang HAM yang tewas dibunuh dalam perjalanan menuju Belanda.
Demikian ulasan mengenai apa itu Kamisan dan sejarahnya yang perlu diketahui.
Berita Terkait
-
Peringatan 17 Tahun Aksi Kamisan: Isu HAM Belum Jadi Prioritas di Indonesia
-
Peringatan 17 Tahun Aksi Kamisan di Depan Istana
-
Biodata Zarry Hendrik, Pendukung Prabowo yang Sebut Aksi Kamisan Dagangan
-
Zarry Hendrik Blunder Fatal Sebut Aksi Kamisan sebagai Dagangan, Dukung Prabowo Gak Gitu Juga
-
Apa Itu Aksi Kamisan? Akun Twitter-nya Hilang Jelang Peringatan ke-17 Tahun
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat