Suara.com - Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia atau Mapala UI menggelar kegiatan Satria Hutan Indonesia baru-baru ini, Kegiatan ini merupakan ajang memfasilitasi mahasiswa Universitas Indonesia yang berminat dalam hal kegiatan alam bebas, dan mengenal medan hutan dan gunung Indonesia dengan cara menjelajahinya secara bertanggung jawab.
Melalui Satria Hutan Indonesia, Mapala UI berharap bahwa para pemuda Indonesia bisa sadar akan kewajiban dalam keikutsertaannya, untuk turut menjaga kelestarian hutan. Satria Hutan Indonesia, berfokus pada isu perubahan iklim yang ekstrim dan berdampak jangka panjang pada suhu dan pola cuaca akibat dari kerusakan hutan.
Para Satria Hutan Indonesia memulai eksplorasinya di tanah Bengkulu, Bumi Rafflessia. Tim yang terdiri atas 42 orang Satria ini telah melakukan eksplorasi Hutan Lindung Bukit Daun selama 11 hari, terhitung sejak 16 Januari sampai dengan 27 Januari 2024.
Selama eksplorasi, tim Satria Hutan Indonesia akan mengamati dampak deforestasi di wilayah Hutan Lindung Bukit Daun, dengan mengumpulkan berbagai data relevan untuk dapat memahami lebih dalam proses deforestasi yang terjadi di dalam kawasan, mengingat kawasan Hutan Lindung Bukit Daun sejauh ini sudah terdampak deforestasi seluas 3096 Ha.
Selain itu, untuk mendukung penjagaan dan pelestarian Hutan Lindung Bukit Daun ini dilakukan pengamatan terhadap flora dan fauna endemik yang masih ada dan tersebar di dalam salah satu hutan tropis Bengkulu Utara tersebut.
Jajaran pegunungan Bukit Barisan terletak di Provinsi Bengkulu tepatnya di Kabupaten Bengkulu Utara, akan menjadi objek ekplorasi Satria Hutan Indonesia. Patut diketahui, Hutan Lindung Bukit Daun ini tercatat dalam SK Menteri nomor 784/Menhut-II/2012 memiliki wilayah seluas 4762 Ha, oleh karena itu Hutan Lindung Bukit Daun dianggap sebagai hutan penyangga yang bermanfaat mendukung kehidupan masyarakat sekitar, khususnya Desa Sumber Rejo, daerah perbatasan Hutan Lindung Bukit Daun, yang menjadi titik awal kegiatan.
“Memang kami pilih Hutan Lindung Bukit Daun ini karena dikenal sebagai penyangga hidrologi bagi 5 kabupaten di sekitarnya" ujar Magkma, selaku Ketua Pelaksana Satria Hutan Indonesia.
Dia juga menyampaikan bahwa Satria Hutan Indonesia yang dilakukan di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun ini, adalah sebagai salah satu cara untuk mengenal adanya sebuah kawasan Hutan Lindung, sehingga pemuda yang nantinya menjadi pewaris kekayaan alam Indonesia ini tak hanya mengenal gunung dalam cakupan Taman Nasional.
Selain mengenalkan fungsi Hutan Lindung, Mapala UI juga kembali mengusung tema Perjalanan Netral Karbon.
Baca Juga: Penampakan Macet di Bromo saat Libur Nataru, Wisatawan Membeludak
"Kami berusaha melakukan pendakian dengan rendah emisi karbon serta mendukung program pengelolaan kembali atas sampah yang dihasilkan. Di sini peran Satria Hutan Indonesia menggerakkan upaya bersama bergotong royong melahirkan anak muda Indonesia yang peduli terhadap alam sebagai bentuk kewajiban dalam bermasyarakat. Seruan dalam kegiatan ini juga dipicu oleh keseriusan Mapala UI, dalam mengikuti komitmen global terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," papar Magkma.
“Berhubung ini hutan tropis yang masih asri dan masih rapat hutannya, mohon berhati-hati dan jangan takabur karena masih banyak juga beberapa satwa di dalam sana," kata Yudi Riswanda, S.Hut. selaku Ketua Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Wilayah III Bukit Daun Bengkulu, ketika memberikan sambutan.
Peserta Satria Hutan Indonesia mulai dibekali persiapan mulai dari segi persiapan fisik hingga pematerian untuk gunung-hutan, medis, dan konservasi hutan. Sebelumnya mereka telah melakukan pelatihan intensif selama 5 bulan lamanya terhitung sejak bulan Agustus 2023 lalu.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta bisa menjadikan dirinya sebagai mahasiswa yang mencintai alam berlaku dengan norma dan nilai yang diterapkan terhadap keanekaragaman hayati, upaya konservasi, serta kesadaran untuk melestarikan lingkungan alam," ucap Magkma.
Sugeng Rianto, selaku Kepala Desa Sumber Rejo, menyambut Para Satria Hutan Indonesia dengan hangat. Sugeng Rianto menyampaikan untuk menjaga etik dan etika baik pada manusia maupun pada alam, “Mohon dijaga apa yang ada di hutan (flora dan faunanya) agar alam tetap lestari," tegas Sugeng.
Untuk menjaga keamanan para Satria Hutan Indonesia, Mapala UI juga bersinergi dengan Kepolisian Resor Kecamatan Argamakmur, dengan mengirimkan personil Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).
"Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Jangan sampai terjadi ketersinggungan dengan warga maupun alam,” ujar Bhabinkamtibmas, Sutrisno.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
4 Moisturizer Glad2Glow untuk Usia 25 Tahun ke Atas, Perbaiki Skin Barrier Sejak Dini
-
Kisah Inspiratif Evan Haydar Pemuda Gresik yang Kerja di Tesla Jerman, Ini Kiat Suksesnya
-
100 Nama-Nama Bayi Perempuan Islami yang Belum Banyak Dipakai, Modern dan Bermakna Mendalam
-
Bahaya Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus, Biang Kerok Keracunan MBG di Jabar
-
Urutan Skincare Malam Glad2Glow Agar Kulit Glowing Pagi Hari, Hilangkan Jerawat dan Kusam
-
Ramalan Zodiak 30 September 2025: Panduan Lengkap Asmara, Karier, & Keuangan
-
The Mira, Hotel Ramah Muslim Peraih Penghargaan di Hong Kong
-
Bukan Sekadar Tren, Inilah Peran Komunitas dalam Masa Depan Industri Kecantikan
-
Inovasi dari Sragen, Gaungkan Bela Negara dengan Menjaga Ketahanan Pangan
-
Model Profesional: Belajar Modeling Nggak Melulu Jadi Peraga Busana, Latih Pede hingga Tambah Relasi