Suara.com - Kasus perundungan alias bullying yang terjadi di Binus School Serpong hingga kini masih menjadi sorotan. Pasalnya, kasus bullying ini melibatkan nama anak artis Vincent Rompies. Hal tersebut membuat banyak warganet terkejut. Pasalnya, warganet tidak menyangka kalau anak Vincent Rompies melakukan tindakan bullying kepada juniornya.
Namun, rupanya bukan hanya anak Vincent Rompies yang merupakan putra sosok ternama. Pasalnya, dari beberapa pelaku yang melakukan bullying tersebut juga ada anak anggota DPR RI dan mantan penyiar berita sekaligus pemimpin redaksi salah satu stasiun televisi, Arief Suditomo hingga dokter spesialis urologi, dr. Edwin Tobing.
Hal itu lantas menjadi sorotan warganet. Pasalnya, menurut warganet para pelaku merupakan anak dari sosok ternama. Hal itu yang menjadi alasan para pelaku berani melakukan bullying atau kekerasan kepada korban.
"Mentang-mentang anak pejabat , anak artis , anak yang punya stasiun tv lah ,, yg namanya bullying tetep aja harus dapet hukuman setimpal minimal korban mukul balik lah sesuai yang mereka lakuin ke korban wkwkwk ,, tolol kata gw kalo damai," tulis akun @kepo***.
“Gara-gara anak orang ternama jadi merasa besar bertindak semaunya, kurang ajar,” cuit akun @bw******.
Lantas mengapa pada beberapa kasus anak sosok ternama menjadi pelaku kekerasan? Melihat fenomena tersebut, Psikolog Klinis & Co-Founder Ohana Space, Veronica Adesla, M.Psi. menjelaskan, pada dasarnya kedudukan tinggi tidak selalu mendorong seseorang melakukan kekerasan terhadap seseorang.
Namun, adanya pandangan tersebut justru yang sebenarnya bisa menjadi pemicu seseorang bersikap dan berperilaku atas status yang dimilikinya.
“Kedudukan yang lebih tinggi tidak serta merta mendorong seseorang untuk melakukan hal semena-mena termasuk kekerasan. [ersepsi dan nilai daripada kedudukan yang lebih tinggi inilah yang mempengaruhi bagaimana seseorang kemudian bersikap dan berperilaku atas status tersebut,” ungkap Veronica saat dihubungi Suara.com, Selasa (20/2/2024).
Pasalnya, kedudukan lebih tinggi sesungguhnya adalah tanggung jawab yang lebih besar. Mereka yang memiliki kedudukan tinggi itu memiliki tanggung jawab moral yang harus diembannya dalam menjalankan tugas dan perannya secara baik dan benar. Hal ini karena setiap perbuatannya memberikan dampak pengaruh terhadap orang banyak ataupun masyarakat.
Baca Juga: Tabiat Buruk ke Orang Tua Terkuak, Anak Vincent Rompies Disebut Salah Pergaulan
Sementara dalam kasus bullying di Binus School Serpong juga bisa terjadi karena penyalahgunaan senioritas. Banyak yang menyalah artikan dirinya sebagai senior sehingga memiliki kuasa lebih tinggi dibandingkan juniornya.
Akibatnya, hal ini membuat seseorang berlaku semena-mena. Bahkan, lebih parahnya, mereka tidak memperdulikan hak asasi manusia dan kebebasan orangg lain.
“Senioritas dapat menjadi masalah ketika keadaan lebih tinggi tersebut disalahartikan dan disalahgunakan sebagai memiliki kuasa yang lebih tinggi atas orang lain. Mereka merasa boleh sewenang-wenang untuk melakukan atau meminta apapun yang dikehendaki tanpa memperdulikan hak asasi manusia dan kehendak bebas orang lain,” jelas Veronica.
Oleh sebab itu, pelaku kekerasan dapat didorong karena merasa kedudukannya tinggi memang bisa, jika menyalahgunakan posisinya. Namun, faktornya tidak hanya itu. Kekerasan ini bisa didorong karena faktor lain mulai dari pengasuhan, pertemanan, lingkungan, interaksi, dan lain sebagainya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Tidur Malam yang Cukup Berapa Jam? Ini Kata Sleep Coach Vishal Dashan
-
Menurut Penelitian, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Merusak Otak
-
Umur 15 Tahun Sebaiknya Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini 5 Pilihan Aman Mulai Rp12 Ribuan
-
5 Moisturizer Ringan untuk Menenangkan Kulit Kemerahan, Sensitive Skin Friendly
-
Rahasia 26 Tahun Kino: Filosofi 'Synergy in Diversity' yang Mengubah Perbedaan Jadi Kekuatan Bisnis
-
5 Body Lotion di Alfamart untuk Kulit Kering, Murah Mulai Rp9 Ribuan
-
3 Toner AHA BHA untuk Menghilangkan Bekas Jerawat bagi Pemilik Kulit Kombinasi, Eksfoliasi Aman
-
Pet Kingdom & Paw Friends Berhasil Kumpulkan 13 Ton Makanan untuk 17 Shelter di Indonesia
-
3 Shio Paling Beruntung Selama Akhir Pekan 15-16 November 2025, Kamu Termasuk?
-
Kesenjangan Pendidikan di Desa Masih Lebar, Kolaborasi Program Beasiswa Ini Jadi Harapan Baru