Suara.com - Sekolah Luar Biasa (SLB) kerap jadi pilihan para orang tua yang memiliki anak autis. Lantaran kondisi anaknya berbeda, SLB dinilai lebih tepat menjadi tempat belajar bagi anak autis. Namun demikian, pandangan tersebut nyatanya tak selalu benar.
Dokter anak Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K). mengatakan bahwa sebelum memilih sekolah yang tepat bagi anak autis, orang tua harus perhatikan kondisi anaknya terlebih dahulu. Anak autis yang diterapi dengan tepat dan sejak dini dipastikan tumbuh kembangnya akan baik dan bisa berbaur dengan lingkungan.
Sehingga, kata Prof. Hardiono, anak autis pun bisa saja didaftarkan ke sekolah reguler gabung dengan anak-anak normal.
"Bila IQ di atas 70, perilaku lumayan bagus, bisa adaptasi dengan lingkungan, gak mukulin temannya, dan ada kemauan belajar, bisa masuk ke sekolah," kata Prof. Hardiono dalam konferensi pers Special Kids Expo (SPEKIX) 2024 di Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Pengalaman memasukkan anak autis ke sekolah reguler itu pernah dilakukan oleh pasangan artis senior Ferdy Hasan dan Safina Hasan. Diketahui, anak kedua mereka, Fasya, mengidap autisme. Berkat terapi yang tepat dan dilakukan sejak anaknya masih bayi, Fasya pun tumbuh normal hingga bisa bersekolah dasar hingga lulus.
Saat memilih sekolah pun, Ferdy mengatakan kalau dia dan istri lebih dulu konsultasi dengan dokter.
"Dokter sarankan Fasya masuk ke sekolah yang satu bahasa saja, Indonesia. Setelah itu mulai SD, dia dapat penerimaan yang baik dan bisa sosialisasi. Sampai kelas 6 SD progresnya luar biasa, Fasya jadi anak yang riang dan happy," kata Ferdy.
Melihat anaknya bisa diterima dengan baik dan belajar dengan normal di sekolah reguler, Ferdy dan Safina pun kembali memasukkan Fasya ke kategori sekolah yang sama saat SMP. Sayangnya, terjadi penerimaan sikap yang berbeda dari lingkungan sekolah terhadap kondisi Fasya.
Baru tiga bulan sekolah, Ferdy mengatakan kalau anaknya menjadi korban bully dan harus pindah sekolah. Dampak dari bully tersebut sampai membuat Fasya harus minum obat dari psikiater selama delapan tahun.
Baca Juga: Walk The Line, Menyelami Kehidupan Seorang Pengasuh Anak Autis
Dari pengalaman tersebut, Safina menyadari kalau butuh kerjasama dari lingkungan sekolah juga untuk memberikan hak akses kepada anak autis.
"Guru dan lingkungan yang komit karena menghadapi anak-anak ini harus konsisten. Cari sekolah juga kita harus survei, cari informasi. Biasanya saya gak cari dari sekolahnya, tapi dari alumni di sana gimana. Tanya sama parent yang pernah sekolah di sana, jadi komunitas juga penting di sana," kata Safina.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Temuan 2025: Era Digital Ternyata Bikin Kita Makin Doyan Jajan
-
TMII Sambut Nataru dengan Konser Slank dan Ragam Aktivitas Budaya
-
5 Parfum Lokal Terbaik Wanita Usia 50 Tahun Wangi Elegan, Kado Spesial Hari Ibu
-
Festival Pop Culture jadi Ruang Ekspresi: Nonton Musik, Seni, dan Tari Cukup Satu Tiket
-
Petani Kediri Mulai Pakai Drone, Siap-Siap Menuju Pertanian Berkelanjutan
-
30 Contoh Ucapan Hari Ibu yang Menyentuh Hati: Bisa Dikirim ke Bunda atau Istri
-
6 Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 20 Desember 2025, Rezeki dan Mood Sama-Sama Naik
-
Bank Libur Natal Tanggal Berapa di Desember 2025?
-
5 Pilihan Model Sepatu Kanky yang Nyaman untuk Jalan Santai, Lari, dan Gaya Sehari-hari
-
4 Bedak Terbaik untuk Usia 40-an Hapus Kerutan dan Garis Halus, Cocok Jadi Kado Hari Ibu