Suara.com - Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang menguasai pasar tekstil di Indonesia bahkan hingga Asia Tenggara kini terancam gulung tikar.
Selain karena kehadirannya di pasar tekstil, Sritex juga terkenal lantaran memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memenangkan Pilpres 2024.
Adapun dalam ajang Pilpres 2024, jajaran direksi hingga karyawan Sritex kompak bangga mendukung Prabowo-Gibran.
Presiden Komisaris PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto dalam keterangannya Januari 2024 menaruh harapan yang besar kepada Prabowo dan Gibran untuk memberikan angin segar bagi industri tekstil nasional.
Sayangnya, impian Iwan harus terkubur lantaran PT Sritex mengalami defisit modal dan terpaksa terancam bangkrut.
Profil Sritex: Bermula dari lapak di pasar lokal hingga jadi raksasa pasar global
Dahulu, Sritex sempat mengalami masa jaya sebelum dilanda defisit keuangan.
Sritex bermula sebagai sebuah bisnis kecil yang dirintis oleh H.M Lukminto pada tahun 1966 silam, berdasarkan informasi yang tertera di laman resmi PT Sritex.
Adapun H.M Lukminto adalah ayah kandung dari Iwan yang kini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Sritex.
Baca Juga: Zulhas Bantah Permendag No 8 Tahun 2024 Jadi Penyebab Perusahaan Tekstil Bangkrut
H.M Lukminto kala itu mendirikan sebuah lapak di pasar Klewer, Surakarta yang menjual berbagai macam produk tekstil.
Lambat laun, H.M Lukminto akhirnya mendapatkan pemasukan yang stabil hingga ia memutuskan untuk membuka pabrik sendiri pada 1968. Pabrik tersebut memproduksi kain putih dan berwarna yang dijual ke berbagai pengusaha tekstil di Kota Surakarta.
Usaha Lukminto akhirnya didaftarkan secara resmi sebagai perseroan terbatas atau PT sepuluh tahun sejak pabrik pertama mereka dibuka.
Lalu pada 1982, PT Sritex memperluas jangkauan pasar mereka dengan mendirikan pabrik kain tenun.
Sepuluh tahun kemudian, PT Sritex memiliki 4 unit pabrik yang meliputi pabrik pemintalan, penenunan, sentuhan akhir, dan busana agar bisa mandiri dalam produksi.
Jatuh bangun Sritex: Bertahan di krisis moneter namun dihantam pandemi Covid-19
Berita Terkait
-
Zulhas Bantah Permendag No 8 Tahun 2024 Jadi Penyebab Perusahaan Tekstil Bangkrut
-
Pabriknya Terancam Bangkrut, Bos Raksasa Tekstil Sritex Memohon Ini ke Gibran
-
Menakar Kekayaan Bos Pabrik Tekstil Sritex, Kini Terancam Bangkrut Usai Sempat All In Prabowo-Gibran
-
Jokowi Jalankan Modus Operandi Bikin Dinasti Demi Kaesang Pangarep
-
Mendag Zulhas Tak Terima Aturannya Biang Kerok PHK Massal di Pabrik Tekstil
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
5 Rekomendasi Parfum Mykonos Paling Best Seller yang Bisa Kamu Cobain
-
Apa Itu Teknologi Radio Komunikasi, Kunci Dunia yang Selalu Terhubung
-
5 Shampoo Tanpa SLS yang Aman untuk Kulit Kepala Sensitif, Bikin Rambut Sehat dan Terawat
-
Lagi Jadi Tren, Cara Unik Merawat Kulit Pakai Skincare Kopi: Apa Manfaatnya?
-
Bukan Semalam, Berapa Lama Pembangunan Candi Prambanan? Katedral Koln Butuh Waktu 600 Tahun Lebih
-
5 Rekomendasi Parfum untuk Dipakai saat Musim Hujan, Aromanya Sopan dan Hangat
-
Sejarah Thrifting di Indonesia, Purbaya Siap Sikat Mafia Baju Impor Ilegal
-
5 Rekomendasi Sunscreen dengan Formula Oil-Control, Tidak Bikin Kulit Berminyak
-
Apa Itu Gas DME Pengganti Tabung Gas LPG? Benarkah Lebih Unggul dan Hemat?
-
Gaya Komunikasi Menkeu Purbaya Mulai Bikin Pejabat Pertamina Gusar: Intip Latar Pendidikannya