Suara.com - Puasa ayyamul bidh merupakan rangkaian puasa sunnah yang bisa dikerjakan di bulan Muharram. Tak jarang ada orang yang mengerjakan puasa sunnah ini bersamaan dengan puasa qadha Ramadhan. Sebelum itu, penting untuk mengetahui niat puasa ayyamul bidh gabung qadha Ramadhan.
Dijelaskan dalam buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Amirulloh Syarbini & Sumantri Jamhar puasa Ayyamul Bidh bulan Muharram bisa dikerjakan pada tanggal 13, 14 dan 15 Muharram.
Puasa ini sering disebut sebagai puasa hari-hari putih, sebab hari tersebut bertepatan dengan bulan purnama. Puasa ini bisa menjadi amalan sunnah setelah umat Islam mengerjakan puasa Tasua dan Asyura di bulan Muharram.
Di sisi lain, puasa qadha wajib dilakukan umat muslim yang masih memiliki utang puasa di bulan Ramadhan. Karena merupakan puasa wajib, maka kedudukannya lebih tinggi dari puasa ayyamul bidh. Namun bukan berarti puasa sunnah ayyamul bidh tidak penting.
Umat Islam dapat mengerjakan puasa ayyamul bidh dengan puasa qadha Ramadhan secara bersamaan dalam satu waktu. Lantas kapan waktu mengerjakannya? Dan bagaimana niatnya?
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juli 2024
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) dan organisasi Muhammadiyah menetapkan 1 Muharram 1446 H jatuh pada tanggal 7 Juli 2024. Dengan begitu jadwal puasa Ayyamul Bidh Muharram 1446 H ditetapkan sebagai berikut:
1. 13 Muharram 1446 H bertepatan dengan 19 Juli 2024
2. 14 Muharram 1446 H bertepatan dengan 20 Juli 2024
3. 15 Muharram 1446 H bertepatan dengan 21 Juli 2024
Baca Juga: Hukum Mendoakan Orang Mati Bunuh Diri dalam Islam, Boleh Atau Tidak?
Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) menetapkan puasa Ayyamul Bidh Muharram 1446 H pada tanggal 20, 21, dan 22 Juli 2024. Perbedaan ini terjadi karena NU menetapkan awal Muharram pada tanggal 8 Juli 2024.
Sedangkan, kita dapat mengerjakan puasa qadha Ramadhan kapan saja diluar bulan Ramadhan dan hari-hari yang diharamkan untuk puasa.
Niat Puasa Ayyamul Bidh Gabung Qadha Ramadhan
Umat Muslim yang masih memiliki utang Puasa Ramadan, namun ingin mengerjakan puasa sunnah ayyamul bidh bisa membaca niat sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Selanjutnya, muslim bisa membaca niat puasa ayyamul bidh seperti berikut ini:
نويت صوم غد ايام البيض سنة لله تعالى.
Nawaitu Shauma Ghadin Ayyaamul Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala.
Artinya : Saya niat berpuasa besok pada hari-hari putih sunnah karena Allah Ta'ala.
Sebagai catatan, niat Puasa Qadha Ramadhan dan puasa sunnah ayyamul bidh tidak boleh dicampur. Sebab, qadha atau mengganti puasa wajib seperti Puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib. Kedua niat puasa ini harus dibaca sebelum memasuki waktu subuh, seperti saat melaksanakan Puasa Ramadhan.
Hukum Puasa Qadha Ramadhan Sekaligus Puasa Ayyamul Bidh
Menurut Syekh Dr. Ali Jumah, boleh hukumnya jika kita menggabungkan niat puasa qadha Ramadhan dan puasa sunnah ayyamul bidh. Orang yang meniatkan puasa qadha digabungkan dengan puasa sunnah, maka bisa mendapat dua pahala sekaligus, yaitu atas puasa qadha Ramadhan dan sunnah ayyamul bidh.
Pahala puasa qadha Ramadhan yaitu menggantikan kewajiban yang telah ditinggalkan, sementara pahala puasa sunah ayyamul bidh adalah sebagai bentuk kesyukuran atas limpahan rahmat Allah SWT di bulan Muharram.
Kemudian, dijelaskan dalam kitab I’anatuth Thalibin, jilid II, halaman 336, Syekh Abu Bakar Syatha, hukum menggabungkan puasa sunnah dengan puasa qadha Ramadhan adalah diperbolehkan. Pendapat ini juga didukung oleh beberapa pendapat ulama lain seperti Syekh al-Kurdi dalam kitabnya Syekh al-Kurdi, Syekh Khatib al-Sayarbini, dan juga Syekh al-Jamal al-Ramli.
Kemudian, saat seseorang berpuasa pada hari yang dianjurkan untuk puasa sunnah, misalnya puasa Ayyamul Bidh, Arafah, puasa Asyura, Muharram dan Syawal niat itu secara otomatis telah terhitung sebagai puasa di hari tersebut. Bahkan jika seseorang berniat puasa sunnah bersamaan dengan niat puasa qadha, maka pahala untuk keduanya tetap bisa didapatkan.
Itu tadi bacaan niat puasa ayyamul bidh gabung qadha Ramadhan. Jangan lupa diamalkan ya!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Apa Itu Beras Fortifikasi? Ini Bedanya dengan Beras Biasa
-
Ketika Pantai, Budaya, dan Kuliner Jadi Panggung Diplomasi Indonesia
-
Agar Generasi Muda Makin Melek Perawatan Rambut, Edukasi Jadi Faktor Utama
-
Parfum Gak Sekadar Wangi: Ini Cara Anak Muda Ekspresikan Diri Lewat Aroma
-
Bangkitkan Semangat Kerja dengan Aroma Kopi: 5 Parfum Menyegarkan untuk Kantor
-
Pertanda Baik atau Buruk? Ini Macam-Macam Arti Mimpi Resign dari Kerjaan
-
5 Rekomendasi Parfum Pria Tahan Lama untuk Nge-Gym: Tetap Segar Sepanjang Sesi!
-
Kenapa Sepatu Baru Tidak Dianjurkan untuk Lomba Lari? Ini Penjelasan Dokter
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet
-
Sherly Tjoanda Partai Apa? Gubernur Berharta Rp709 M Viral Ogah 'Jualan Jabatan dan Proyek'