Suara.com - Ari Wibowo baru-baru ini curhat bahwa mantan istrinya, Inge Anugrah, dulunya tidak mau bekerja padahal lulusan S2. Hal inilah yang disebut menjadi salah satu alasan Ari menggugat cerai Inge setelah 17 tahun berumah tangga. Diketahui keduanya telah resmi bercerai pada September 2023 lalu.
Dalam acara "Pagi Pagi Ambyar", Ari menyebut Inge tidak mau bekerja padahal anak-anak mereka sudah beranjak dewasa. Ari merasa menanggung semua nafkah keluarganya karena dia satu-satunya yang bekerja untuk mencari uang. Lantas Inge Anugrah S2 apa?
Pendidikan Inge Anugrah
Inge Anugrah tak menyelesaikan pendidikan SMA di Tanah Air. Ini karena di tengah masa pendidikan, dia harus mengikuti arahan orang tua untuk pindah ke Kanada akibat kerusuhan Mei 1998.
"Aku enggak SMA (selesai di Indonesia). Waktu itu zaman kerusuhan 98, aku diterbangin ke Kanada," cerita Inge Anugrah dalam podcast bersama dr. Richard Lee, MARS.
Ketika itu Inge pergi ke Kanada sendirian. Inge yang tinggal di Vancouver harus hidup bergantung pada diri sendiri tanpa mengenal siapa pun.
Di Kanada, Inge kuliah jurusan Psikologi. Setelah menyelesaikan S1 selama 3,5 tahun, dia sempat diminta pulang ke Indonesia, tapi menolak.
Saat itu Inge masih betah di Kanada sehingga memilih tetap tinggal di sana sekaligut melanjutkan pendidikan. Untuk S2-nya, dia memutuskan untuk keluar dari Vancouver.
Inge mencoba mencari tempat yang sekiranya mirip dengan Vancouver. Inge kemudian pindah ke Melbourne, Australia untuk mengambil pendidikan S2. Di Melbourne, Inge mengambil S2 jurusan pendidikan anak berkebutuhan khusus.
"Buat anak usia TK yang punya kebutuhan khusus, bisa ADHD, hyperactive, autism, down syndrome. Ya anak-anak kebutuhan khusus," jelas Inge.
Baca Juga: Enam Siswa Asal SMA Kristen 2 (Binsus) Kota Tomohon Raih Beasiswa dari President University
Berhenti Berkarier demi Anak
Inge Anugrah dan Ari Wibowo kemudian menikah pada 7 Juli 2006. Ketika itu Inge masih berkarier hingga hamil anak pertama, Kenzo.
"Setelah lulus, kerja. Lalu dia ajak menikah, oke menikah. Dan masih kerja pas aku sudah hamil Kenzo," ungkap Inge.
Dulunya Inge bekerja di sebuah tempat yang fokus memberikan pelatihan pada guru-guru dan berperan sebagai program coordinator.
"Tempat pelatihan buat para guru, kami memberi workshop. Jadi bisa di-apply di sekolah masing-masing, di Jakarta," kata Inge menjelaskan pekerjaannya.
"Aku ngasih workshop buat guru yang nanti bisa diajarin di sekolah. Dulu itu lagi hebohnya sekolah-sekolah biasa mau berubah jadi national plus, jadi kayak di-review kurikulumnya," sambung Inge.
Tapi kemudian Inge memutuskan berhenti berkarier tak lama usai melahirkan anak pertama. Hal itu karena setelah berdiskusi dengan Ari, keduanya sepakat agar Inge fokus merawat anak tanpa bantuan pengasuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF untuk Pemotor, Wajib Pakai agar Tangan Tidak Belang
-
Cek 6 Shio Paling Hoki 15 Desember 2025, Kamu Beruntung atau Tidak Hari Ini?
-
Curhat Komunitas DAS Balantieng, Hulu Menyoal Kompensasi, Hilir Tuntut Ketegasan Polisi
-
Niacinamide vs Vitamin C, Mana yang Lebih Bagus untuk Mencerahkan Wajah?
-
Sepatu New Balance Apa yang Mengandung Kulit Babi? Kenali Ciri-cirinya
-
5 Rekomendasi Serum Wardah, Ampuh Hilangkan Flek Hitam Membandel untuk Usia 40 Tahun ke Atas
-
Titik Terang Krisis Balantieng, RPDAS Dorong Aksi Pelestarian Demi Penyelamatan Sungai
-
Bahaya Mengintai di Sungai Balantieng dari Banjir hingga Tambang, Apa Dampaknya?
-
Tahun Baru, Saatnya Menata Finansial dengan Lebih Tenang
-
7 Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia Tahun 2025, Ada Indonesia?